Media Dakwah, Pendidikan, Teknologi dan kesehatan

cari artikel anda disini

Monday, September 27, 2021

Subtansi Dakwah Rasulullah Periode Mekkah, Materi PAI Kelas X SMK

 



Rasulullah saw. diutus oleh Allah Swt. untuk membawa ajaran tauhid. Masyarakat Arab yang saat ia dilahirkan bahkan jauh sebelum ia lahir, hidup dalam praktik kemusyrikan. Ia sampaikan kepada kaum Quraisy bahwa Allah Swt. Maha Pencipta. Segala sesuatu di alam ini, langit, bumi, matahari, bintang-bintang, laut, gunung, manusia, hewan, tumbuhan, batu-batuan, air, api, dan lain sebagainya itu merupakan ciptaan Allah Swt. Karena itu, Allah Swt. Mahakuasa atas segala sesuatu, sedangkan manusia lemah tak berdaya. Ia Mahaagung (Mulia), sedangkan manusia rendah dan hina. Selain Maha Pencipta dan Mahakuasa, Ia pelihara seluruh makhluk-Nya dan Ia sediakan seluruh kebutuhannya, termasuk manusia. Selanjutnya, Nabi Muhammad saw. juga mengajarkan bahwa Allah Swt. itu Maha Mengetahui. Allah Swt. mengajarkan manusia berbagai macam ilmu pengetahuan yang tidak diketahuinya dan cara memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut.

Ajaran keimanan merupakan ajaran utama yang diembankan kepada Rasulullah saw. yang bersumber kepada wahyu-wahyu Ilahi. Banyak sekali ayat al-Qur’ān yang memerintahkan beliau agar menyampaikan keimanan sebagai pokok ajaran Islam yang sempurna. Ajaran tauhid ini berbekas sangat dalam di hati Nabi dan para pengikutnya, sehingga menimbulkan keyakinan yang kuat, mapan, dan tak tergoyahkan. Dengan keyakinan ini, para sahabat sangat percaya bahwa Allah Swt. tidak akan membiarkan mereka dalam kesulitan dan penderitaan. Dengan keyakinan ini pula, mereka percaya bahwa Allah Swt. akan memberikan kebahagiaan hidup kepada mereka. Dengan keyakinan ini pula, para sahabat terbebas dari pengaruh kekayaan dan kesenangan duniawi. Dengan keyakinan ini pula, para sahabat mampu bersabar dan bertahan serta tetap berpegang teguh pada agama ketika mereka mendapatkan tantangan dan siksaan yang amat keji dari pemuka-pemuka Quraisy.

Dalam hal akhlak, Nabi Muhammad saw. tampil sebagai teladan yang baik (ideal). Sejak sebelum menjadi nabi, ia telah tampil sebagai sosok yang jujur sehingga diberi gelar oleh masyarakatnya sebagai al-Amin (yang dapat dipercaya). Selain itu, Nabi Muhammad saw. merupakan sosok yang suka menolong dan meringankan beban orang lain. Ia juga membangun dan memelihara hubungan kekeluargaan serta persahabatan. Nabi Muhammad saw. Tampil sebagai sosok yang sopan, lembut, menghormati setiap orang, dan memuliakan tamu. Selain itu, Nabi Muhammad saw. juga tampil sebagai sosok yang berani dalam membela kebenaran, teguh pendirian, dan tekun dalam beribadah.

Nabi Muhammad saw. mengajak agar sikap dan perilaku yang tidak terpuji yang dilakukan masyarakat Arab seperti berjudi, meminum minuman keras (khamr), berzina, membunuh, dan kebiasaan buruk lainnya untuk ditinggalkan. Selain karena pribadi Nabi Muhammad saw. dengan akhlaknya yang luhur, ajaran untuk memperbaiki akhlak juga bersumber dari Allah Swt. dalam Firman- Nya, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwallah kepada Allah Swt. agar kamu mendapat rahmat.” (Q.S. al-¦ujurāt/49:10)

Keterangan di atas memberikan penjelasan kepada kita, bagaimana Rasulullah saw. memadukan teori dengan praktik. Ia mengajarkan akhlak mulia kepada masyarakatnya, sekaligus juga membuktikannya dengan perilakunya yang sangat luhur. Akhlak Rasulullah saw. adalah apa yang dimuat di dalam al-Qur’ān itu sendiri. Ia tidak hanya mengajarkan, tetapi juga mencontohkan dengan akhlak terpuji. Hal ini diakui oleh seorang penulis Barat, Michael H. Hart dalam bukunya yang berjudul “100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia” dengan menempatkan Rasulullah saw. sebagai manusia tersukses mengubah perilaku manusia yang biadab menjadi manusia yang beradab.

 

Strategi Dakwah Rasulullah

 

1. Dakwah Secara Diam Diam (Sembunyi-Sembunyi)

Nabi Muhammad diangkat sebagai Nabi dan Rasul pada tanggal 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum Hijriah (610 M) ketika usia beliau genap 40 tahun. Beliau diangkat ketika sedang bertahanus (berdiam) di gua Hira. Pengangkatannya sebagai Nabi ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu pertama kali yakni QS. Al-’Alaq{96} : 1-5. Turunnya ayat Al- Qur’an pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul Al-Qur’an. Setelah itu, turun wahyu kedua yaitu QS. Al-Mudassir{84}: 1-7. Surah Al-Mudassir berisi perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat manusia. Mulailah beliau berdawah secara sembunyi-sembunyi berdasarkan QS. Asy Syuara’{26} : 214. Sejak itulah , mulailah Nabi Muhammad berdakwah kepada keluarga dan sahabat terdekatnya. Beliau menjadikan rumah Al-Arqam bin Abil Arqam Al-Makhzumi sebagai pusat kegiatan dakwahnya.

Pada periode awal, kerabat Nabi yg menerima dakwahnya antara lain:

ü  Siti Khadijah, sebagai wanita pertama yg masuk islam.

ü  Ali bin Abi Thalib, seagai orang pertama yg masuk islam dari anak.

ü  Zaid bin Haritsah, sebagai orang pertama masuk islam dari golongan hamba sahaya.

ü  Abu Bakar Shiddiq, Usman bin Affan, Talhah, Abu Ubadah bin Jarrah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqas, Arqam, Abdurrahman bin Auf sebagai orang pertama yg masuk islam dari laki laki dewasa.

          Mereka itulah  yg disebut Assabiqunal Awwalun.

 

2. Dakwah Secara Terang Terangan

Setelah 3 tahun berdakwah secara sembunyi sembunyi, kemudian turunlah QS. Al Hijr{15} : 94, yg memerintahkan berdakwah secara terang terangan. Nabi Muhammad SAW berdakwah secara terang terangan ke seluruh lapisan masyarakat, baik golongan bangsawan maupun budak serta negeri-negeri lain dilakukan pertama kali di bukit Shafa.

 

3. Substansi Dakwah Rasulullah SAW Periode Mekah

Selama di Mekah, prioritas dakwah Nabi Muhammad pad amasalah-masalah berikut: Mengajarkan Ketauhidan. Kondisi Masayarakat Mekah yg menyembah berhala. Menegaskan hari kiamat sebagai hari pembalasan. Merubah perilaku masyarakat Jahiliyah. Mengangkat dan melindungi hak asasi manusia. Penerapan akhlakul karimah. Menggalang persaudaraan dan persatuan sesama muslim. Menebar kasih sayang dan menghindari peperangan.

4. Strategi Dakwah Rasulullah SAW Periode Mekah

Dalam berdakwah, strategi yg digunakan sangat tepat, baik yg bil hal maupun bil qaul, sehingga daam waktu yg singkat beliau dapat mengubah tatanan masyarakat jahiliyah yg berperadaban rendah menjadi masyarakat madani yg berperadaban tinggi. Adapun strategi yg digunakan Rasulullah SAW dalam berdakwah dijelaskan dalam QS An-Nahl[16[: 25, sebagai berikut:

Hikmah, maksudnya Rasulullah SAW menggunakan metodologi dakwah sesuai objeknya. Dakwah terhadap orang awam, para pembesar, anak muda, orang tua memiliki metodologi yg berbeda sehingga mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.

Mauizah Hazanah, dakwah ini banyak dilakukan Rasulullah SAW terhadap kaum muslimin sendiri. Dakwah ini disebut istilah amar makruf nahi munkar.

Tabsyir dan Tanzir, dengan cara memberi kabar gembira bagi yg mau beriman dan beramal salah serta ancaman bagi yg ingkar terhadap kebenaran.

Targib dan Tarhib, dalam hal ini Rasulullah Saw menyampaikan kabar yg menyenangkan dan yg menakutkan. Al-Wa’du dan Al-Wa’id, yaitu memberi tahu adanya janji-janji dan ancaman Allah.

5. Faktor-Faktor Sosial yang Memengaruhi Dakwah Rasulullah SAW Periode Mekah

Alasan kafir Quraisy menolak dakwah Rasulullah Saw, adalah:

Aspek Ideologis

Taklik kepada nenek moyang secara total dengan mengikuti cara cara beribadah dan pergaulan adalah suatu kebiasaan yg sudah berurat dan berakar.

Aspek Sosial

Bangsa Arab hidup berkasta-kasta dan tiap tiap manusia digolongkan kepada kasta yg tidak boleh dilampauinya. Sementara Islam menawarkan hak yg sama kepada semua manusia, yakni tidak ada budak dan tidak ada kaum bangsawan, seperti dalam QS Al-Hujurat[49]: 13

Aspek Ekonomi

Salah satu mata pencaharian kaum Quraisy adalah membuat dan memperjualbelikan patung. Patung tersebut dijual kepad apara jemaah haji yg datang ke kota Mekah sebagai kenang kenangam. Islam melarang menyembah, memahat, menjual, sehingga para saudagar patung menganggap islam adalah penghalang rezeki

Aspek Politik

Kaum Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan atau antara kenabian dan kerajaan. Mereka mengira memeluk Islam berarti tunduk pada kekuasaan Bani Abdul Mutalib, sedangkan suku-suku dan bangsa Arab selalu bersaing untuk merebut kekuasaan dan pengaruh

 

Berdasarkan 4 alasan tersebut, mulailah kaum Quraisy berusaha menghalangi Dakwah Rasulullah SAW, diantaranya:

1.       Memberikan julukan kepada Rasulullah SAW dengang elar yg buruk, seperti al-majnun, as-sahir, atau al-kazib.

2.       Menawarkan pada Rasulullah SAW jabatan, kekayaan, dan wanita.

3.       Mengajak mencampur aduk agama.

4.       Mendatangi Abu Talib, agar membujuk Rasulullah SAW supaya berhenti berdakwah.

5.       Menyiksa para pengikutnya.

6.       Merencanakan dan berupaya membunuh Rasulullah SAW.

6. Adapun strategi dakwah Rasulullah yg dapat kita ambil sebagai pelajaran adalah:

a.       Allah SWT memerintahkan supaya mengajak kepada manusoa dengan cara yg baik, penuh hikmah, dan bijaksana serta memberikan contoh dalam kehidupan.

b.      Kalau pun berdebat, berdialog, atau berdiskusi dengan cara yg santun.

c.       Satunya kata dengan perbuatan.

d.      Batas-batas dalam berdakwah:

e.      Tidak memaki orang kafir yg menyebabkan ia memaki Allah SWT.

f.        Tidak memaksakan kehendak.

g.       Tekanan dalam akidah adalah sebuah aniaya.

h.      Jangan fanatik karena fanatik itu adalah ciri orang kafir.

i.         Bersikap keras terhadap orang kafir yg memerangi.

j.        Mempermudah urusan muslimin.

k.       Tidak boleh berlebih-lebihan dalam Din.

l.         Hanya Allah SWT yg Maha Mengetahui siapa yg tersesat dari Jalan-Nya dan siapa yg mendapat hidayah atau petunjuk-Nya.

 

Demikian yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat

 

Sumber :

Buku Siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X / Kemendikbud: Hal 65

https://kudugetol.blogspot.com/2016/09/meneladani-dakwah-rasulullah-saw.html


No comments: