Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Sahabat binsani yang budiman, kita patut bersyukur
tinggal di Indonesia yang beriklim tropis. Iklim
tropis ternyata berdampak baik bagi tumbuh-tumbuhan dan juga sangat bagus juga
untuk tanaman obat-obatan
Di Indonesia ada Bahan oleum tertentu yang dijadikan sebagai aromaterapi yaitu essential oil yang diketahui berguna untuk pernapasan, salah satunya flu. Sebut saja contohnya oleum eucalyptus yang punya sifat antivirus. Banyak cara dapat digunakan untuk mengobati flu, mulai dari minum obat yang dijual bebas, konsumsi bahan alami, hingga pengobatan rumahan seperti menggunakan essential oil. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi gejala flu, dari minum obat flu hingga pengobatan rumahan. contoh pengobatan rumahan yang bisa kita lakukan adalah menggunakan essential oil (oleum) untuk flu. Simak penjelasan lebih lanjut tentang penggunaan essential oil atau aromaterapi untuk flu pada artikel berikut ini.
Jenis essential oil untuk meredakan gejala
flu
Essential oil merupakan minyak yang diekstrak dari tumbuhan (minyak atsiri). Wanginya yang aromatik sering kali dijadikan pengharum ruangan. tetapi, essential oil juga bisa untuk mengatasi masalah kesehatan, salah satunya untuk meredakan gejala flu. Flu adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza. Flu bisa menimbulkan gejala yang tidak nyaman, seperti demam, batuk, hidung tersumbat, bersin, hidung meler, dan sakit kepala. Nah, beberapa minyak esensial atau aromaterapi diketahui bisa berguna untuk meredakan gejala flu. Berikut adalah jenis-jenis essential oil untuk flu yang wajib kita coba.
1. Lemon
Lemon
memiliki aroma yang menyegarkan. Ekstrak lemon dalam essential
oil diketahui mampu membersihkan saluran hidung dan membuat pernapasan
lebih lega. Selain itu, mengutip dari jurnal Virus Disease, minyak esensial lemon juga punya sifat
antioksidan, antialergi, dan antivirus yang mampu menghambat perkembangan
virus, termasuk virus influenza.
2. Lavender
Lavender menjadi salah satu jenis aromaterapi untuk flu yang cukup populer. Selain wanginya yang khas, ekstrak minyak lavender juga diketahui mampu menghilangkan stres, kelelahan, depresi, dan sakit kepala. Lavender atau Lavandula angustifolia yang telah diekstrak dalam essential oil punya sifat antivirus, termasuk terhadap virus influenza tipe A. Dalam hal ini, essential oil lavender diketahui mampu menghambat perkembangan virus flu tipe A. Virus influenza tipe A sendiri diketahui sebagai tipe virus yang paling umum menyerang manusia dan hewan, serta mudah untuk menyebar dan bermutasi, bahkan menimbulkan pandemi.
3. Peppermint
Peppermint
atau Mentha piperita adalah tanaman khas Eropa, Kanada, dan
Amerika yang sudah sejak lama digunakan. Tak hanya industri obat, makanan dan
kosmetik juga kerap menggunakan mint. Kandungan peppermint sendiri diketahui
mampu mengurangi gejala penyakit, seperti pilek dan sakit
tenggorokan. Keduanya sering juga sering muncul saat kita flu. Essential
oil peppermint juga diketahui memiliki aktivitas antioksidan,
anti-alergi, antivirus, dan anti-inflamasi sehingga baik untuk meredakan gejala
flu.
4. Eucalyptus
Minyak
kayu putih atau eucalyptus, Minyak jenis ini sangat populer untuk
meredakan gejala flu seperti demam dan hidung tersumbat. Penelitian
terdahulu dalam jurnal Aims Microbiology, menyatakan eucalyptus memiliki
efek antivirus dan anti-inflamasi yang berguna untuk mengatasi gejala infeksi
saluran pernapasan, seperti hidung tersumbat, flu, dan pilek.
5. Tea tree
Tea tree atau ekstrak teh belakangan ini cukup populer untuk mengatasi jerawat. Karena
memiliki aktivitas yang mampu menghambat bakteri dan melawan
infeksi. Dalam The International Journal of Molecular Science diketahui
ekstrak tea tree (Melaleuca alternifolia) juga memiliki
sifat antivirus yang mampu menghambat perkembangan virus influenza tipe
A. Itu sebabnya, tea tree menjadi salah satu essential
oil untuk flu yang wajib Kita coba.
6. Chamomile
Bunga
chamomile termasuk jenis minyak esensial yang cukup populer sebagai aromaterapi
untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, tak terkecuali flu. Melansir
dari Molecular Medicine Reports, selain
memiliki efek menenangkan, menghirup uap dari ekstrak chamomile juga diketahui
mampu meredakan gejala flu dan
pilek.
7. Thyme
Thyme sering digunakan sebagai bumbu masak. Siapa sangka, thyme juga
dapat digunakan sebagai salah satu essential oil untuk infeksi
pernapasan, seperti flu. Dalam International Journal of Molecular Science, thyme atau Thymus
vulgaris merupakan salah satu ekstrak essential oil yang
memiliki sifat antivirus. Kandungan inilah yang membuat timi mampu melawan
infeksi virus influenza tipe A.
8. Cinnamon
Cinnamon atau kayu manis juga cukup populer dijadikan sebagai minyak
esensial. Cinnamon memiliki kandungan
eugenol yang dikenal sebagai antimikroba dan antivirus. Itu sebabnya, minyak
esensial kayu manis berpotensi menangkal kuman penyebab penyakit (patogen),
seperti bakteri dan virus. Sifat antivirus dalam ekstrak minyak atsiri
cinnamon mampu menekan laju perkembangan virus, terutama virus influenza tipe
A.
9. Rosemary
Rosemary cukup populer sebagai bumbu masak. Namun, rempah yang satu ini nyatanya
juga biasa digunakan dalam pengobatan tradisional. Rosemary memiliki
aktivitas antioksidan yang kuat untuk membantu mengatasi berbagai penyakit
menular. Efek antimikroba dalam ekstrak rosemary juga mempu
menangkal bakteri. Selain itu, rosemary juga memiliki kandungan asam
karnosik (carnosic acid) yang mengandung efek antivirus sehingga mampu
menghambat perkembangan virus influenza tipe A dan B.
10. Oregano
Oregano atau Origanum vulgare diketahui memiliki sifat antioksidan yang mampu mengatasi berbagai gangguan kesehatan, termasuk gangguan pernapasan. Oregano dalam bentuk essential oil juga diketahui memiliki sifat antivirus. Itulah sebabnya, ekstrak oregano dalam essential oil berpotensi untuk mengatasi dan meredakan gejala flu.
11. Cengkeh
Cengkeh
memiliki kandungan eugenol yang bersifat antivirus dan antijamur. Penggunaannya
sebagai aromaterapi untuk flu melalui diffuser sangat cocok
karena mampu membuat udara lebih bersih. Selain itu, menjaga udara tetap bersih
juga memungkinkan kita terhindar dari penularan berbagai jenis virus, termasuk
virus flu. Penelitian terdahulu dalam jurnal Molecules, juga menyatakan menghirup uap dari
ekstrak cengkeh bisa mengatasi gangguan pernapasan, termasuk batuk, pilek,
asma, dan bronkitis. Sebagian besar essential oil untuk
flu di atas memiliki sifat antivirus yang mampu mengendalikan jumlah partikel
virus. Hal ini sangat baik untuk membantu pengobatan flu dan mencegah
perburukan.
Cara pakai essential oil untuk atasi flu
Essential oil memang mampu membantu meringankan gejala flu, yakni dengan cara
membersihkan saluran hidung dan mengurangi sakit kepala. Beberapa jenis essential
oil bahkan bersifat antivirus yang bisa membantu mengobati infeksi dan
mengurangi demam. Namun, cara menggunakan
minyak esensial juga tak dapat sembarang. Berikut ini beberapa
cara menggunakan essential oil untuk flu:
- Menggunakan air
diffuser. Campurkan essential
oil dengan carrier oil dan air, lalu
gunakan diffuser untuk menghasilkan uap. Menghirup uap
dari air diffuser membantu membersihkan udara di sekitar kita
dan melegakan pernapasan.
- Mencampurkannya
dalam bak mandi atau mangkuk air panas.
Gunakan beberapa tetes essential oil dalam bak mandi atau
mangkuk besar air panas. Sebagaimana diffuser, cara ini juga
dapat menciptakan uap essential oil yang dapat kita hirup
sehingga melegakan saluran pernapasan.
- Mengoleskan
pada bagian tubuh. Essential
oil juga bisa digunakan secara topikal. Artinya, dioleskan
langsung pada bagian tubuh yang sakit. Kita bisa mengoleskannya di kepala,
leher, atau kaki sambil melakukan pemijatan. Jangan lupa untuk
menambahkan carrier oil sebagai campuran, seperti minyak
kelapa.
- Menghirupnya
langsung dari botol atau meneteskannya pada sapu tangan.
Cara ini membantu membersihkan saluran hidung sehingga kita bisa bernapas
lebih lega.
Perlu
diingat bahwa cara pakai bergantung pada jenis essential oil yang kita gunakan.
Misalnya, minyak yang mengandung peppermint biasanya memiliki
efek mentol dan dingin, sehingga lebih cocok dioles di dada daripada
menggunakan diffuser. Ada berbagai macam cara mengatasi flu,
mulai dari minum obat flu, bahan alami untuk flu, hingga cara rumahan
seperti menggunakan essential oil untuk flu. Gunakan essential
oil sesuai dengan cara pakai yang dianjurkan dan jenis yang tepat. Hal
ini bisa memaksimalkan manfaat ekstrak minyak dalam essential oil yang
kita pilih. Jika dalam beberapa hari gejala flu belum reda, konsultasikan
lebih lanjut ke dokter. Dokter akan memeriksakan kondisi kita dan menentukan
pengobatan yang sesuai.
Demikian yang dapat kami
sampaikan, semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum wa
rahmatullahi wa barakatuh
Penulis
Asta Minda Yulian, S.Farm
No comments:
Post a Comment