Media Dakwah, Pendidikan, Teknologi dan kesehatan

cari artikel anda disini

Tuesday, April 3, 2018

Tujuh Perilaku Yang Menunjukkan Beriman Kepada Rasul




Sahabat Binsani yang budiman, setelah kita mengenal rasul dan  mengetahui tugas-tugasnya yang telah penulis paparkan di daam artikel sebelumnya. Maka, hendaknya seorang muslim mencontoh/ meneladani setiap perbuatan dan perkataan  Nabi/ Rasul dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kesempatan yang berbahagia ini giliran penulis membahas Tanda-Tanda orang yang beriman kepada Rasulullah. Adapun Tujuh perilaku Beriman kepada Rasul adalah sebagai berikut :

1.      Meyakini Para Rasul Sebagai Utusan Allah Swt.
Kehadiran rasul adalah sebagai pembimmbing manusia ke jalan yang lurus. Oleh karena itu meyakini bahwa rasul sebagai penyampai risalah dari Allah swt kepada umatnya. Dengan keyakinan tersebut, seseorang dapat menerima risalah Allah swt. dengan hati yang terbuka.
2.       Menjaga Ketakwaan kepada Allah
Salah satu bukti keimanan kepada Rasul adalah mengikuti segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Perintah Rasul wajib dijalankan, larangan wajib di jauhi agar selamat dunia dan akhirat. hal ini dijelaskan dalam firman Allah
.....ŁˆَŁ…َŲ§ Ų¢ŲŖَŲ§ŁƒُŁ…ُ Ų§Ł„Ų±َّŲ³ُŁˆŁ„ُ ŁَŲ®ُŲ°ُŁˆŁ‡ُ ŁˆَŁ…َŲ§ Ł†َŁ‡َŲ§ŁƒُŁ…ْ Ų¹َŁ†ْŁ‡ُ ŁَŲ§Ł†ŲŖَŁ‡ُŁˆŲ§ ۚ ŁˆَŲ§ŲŖَّŁ‚ُŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡َ ۖ Ų„ِŁ†َّ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡َ Ų“َŲÆِŁŠŲÆُ Ų§Ł„ْŲ¹ِŁ‚َŲ§ŲØِ
Artinya : “...Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (Al-Hasyr : 7)
3.       Tidak Membeda-bedakan Rasul
Para rasul mendapat kedudukan yang sama dari Allah. Mereka menerima wahyu dan menyampaikan risalah tersebut kepada umatnya. Memuliakan salah satu rasul dan mencela salah satu rasul merupakan perbuatan yang dilarang karena semua rasul merupakan manusia pilihan di sisi Allah. perhatikan firman Allah berikut ini.
Ų¢Ł…َŁ†َ Ų§Ł„Ų±َّŲ³ُŁˆŁ„ُ ŲØِŁ…َŲ§ Ų£ُŁ†Ų²ِŁ„َ Ų„ِŁ„َŁŠْŁ‡ِ Ł…ِŁ† Ų±َّŲØِّŁ‡ِ ŁˆَŲ§Ł„ْŁ…ُŲ¤ْŁ…ِŁ†ُŁˆŁ†َ ۚ ŁƒُŁ„ٌّ Ų¢Ł…َŁ†َ ŲØِŲ§Ł„Ł„َّŁ‡ِ ŁˆَŁ…َŁ„َŲ§Ų¦ِŁƒَŲŖِŁ‡ِ ŁˆَŁƒُŲŖُŲØِŁ‡ِ ŁˆَŲ±ُŲ³ُŁ„ِŁ‡ِ Ł„َŲ§ Ł†ُŁَŲ±ِّŁ‚ُ ŲØَŁŠْŁ†َ Ų£َŲ­َŲÆٍ Ł…ِّŁ† Ų±ُّŲ³ُŁ„ِŁ‡ِ ۚ ŁˆَŁ‚َŲ§Ł„ُŁˆŲ§ Ų³َŁ…ِŲ¹ْŁ†َŲ§ ŁˆَŲ£َŲ·َŲ¹ْŁ†َŲ§ ۖ ŲŗُŁْŲ±َŲ§Ł†َŁƒَ Ų±َŲØَّŁ†َŲ§ ŁˆَŲ„ِŁ„َŁŠْŁƒَ Ų§Ł„ْŁ…َŲµِŁŠŲ±ُ [Ł¢:Ł¢ŁØŁ„]
Artinya : “Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". ( Al-Baqoroh : 285)

4.      Mengangggap Rasul sebagai manusia biasa
Rasul harus diyakini sebagai manusia biasa yang mendapat wahyu dari Allah. Dengan demikian, kita tidak boleh berperilaku melampaui batas terhadap para rasul dengan mengkultuskanya. Rasul juga merupakan manusia sehingga kita juga dapat meneladani apa yang telah di ajarkan.
5.      Tidak menganggap Rasul sebagai Tuhan
Beriman kepada rasul tidak boleh melanggar dari ajaran tauhid. salah satu perilaku yang salah dalam mengimani rasul adalah menganggap rasul itu sendiri sebagai Tuhan. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam suarah Al-Maidah : 72 sebagai berikut :
Ł„َŁ‚َŲÆْ ŁƒَŁَŲ±َ Ų§Ł„َّŲ°ِŁŠŁ†َ Ł‚َŲ§Ł„ُŁˆŲ§ Ų„ِŁ†َّ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡َ Ł‡ُŁˆَ Ų§Ł„ْŁ…َŲ³ِŁŠŲ­ُ Ų§ŲØْŁ†ُ Ł…َŲ±ْŁŠَŁ…َ ۖ ŁˆَŁ‚َŲ§Ł„َ Ų§Ł„ْŁ…َŲ³ِŁŠŲ­ُ ŁŠَŲ§ ŲØَŁ†ِŁŠ Ų„ِŲ³ْŲ±َŲ§Ų¦ِŁŠŁ„َ Ų§Ų¹ْŲØُŲÆُŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡َ Ų±َŲØِّŁŠ ŁˆَŲ±َŲØَّŁƒُŁ…ْ ۖ Ų„ِŁ†َّŁ‡ُ Ł…َŁ† ŁŠُŲ“ْŲ±ِŁƒْ ŲØِŲ§Ł„Ł„َّŁ‡ِ ŁَŁ‚َŲÆْ Ų­َŲ±َّŁ…َ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ُ Ų¹َŁ„َŁŠْŁ‡ِ Ų§Ł„ْŲ¬َŁ†َّŲ©َ ŁˆَŁ…َŲ£ْŁˆَŲ§Ł‡ُ Ų§Ł„Ł†َّŲ§Ų±ُ ۖ ŁˆَŁ…َŲ§ Ł„ِŁ„ŲøَّŲ§Ł„ِŁ…ِŁŠŁ†َ Ł…ِŁ†ْ Ų£َŁ†ŲµَŲ§Ų±ٍ [Ł„:Ł§Ł¢]
Artinya :”Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.

6.      Senantiasa Meneladani Kehidupan Para Rasul
Kisah-kisah para rasul yang telah dijelaskan dalam alkitab (Al-Qur’an) dan haditsnya. harus menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari. para rasul seluruhnya di utus kepada umat manusia untuk menegakkan tauhid serat memperbaiki akhlak manusia. Akan tetapi umat terdahulu enggan melaksanakan ajakan para rasul. Sebagai umat Nabi Muhammad saw, kita diingatkan agar tidak mengulangi keburukan yang telah dilakukan umat terdahulu. Sebaliknya kita dianjurkan untuk senantiasa meneladani para rasul dan umat terdahulu yang senantiasa melaksanakan perintah Allah swt.
7.      Selalu menjadikan Para Rasul sebagai rujukan dalam bersikap.
Bukti seseorang yang telah meneladani ajaran rasul adalah dengan menjalankan perintahnya dalam kehidupan sehari-hari. Para Rasul telah memiliki sifat istimewa seperti dapat dipercaya, selalu menyampaikan tugasnya, selalu benar dalam ucapan dan tingkah laku, serta kecerdasan dan kebijaksanaan. Dengan demikian, kita dianjurkan untuk meneladani para rasul di kehidupan ini sesuai dengan kemampuan.

Demikian artikel yang dapat kami sampaikan semoga dengan bertambahnya pengetahuan ini. sahabat binsani mampu meneladani apa yang telah di ajarkan oleh para rasul serta dapat menambah keimanan dan ketaqwaan kita semua kepada Allah swt.


No comments: