Media Dakwah, Pendidikan, Teknologi dan kesehatan

cari artikel anda disini

Monday, April 16, 2018

Berperilaku Taubat Semakin Mendekatkan diri Kepada Allah.




Sahabat Binsani yang budiman, Tentunya kita sering mendengar kata taubat, bahkan sering juga kita mengucapkanya ketika melakukan kesalahan dan menyadarinya. Manusia memang merupakan tempatnya salah dan lupa. Namun, dalam keadaan seperti ini kesadaran akan kesalahan yang telah diperbuat merupakan sebuah tantangan bagi siapapun yang telah melakukanya. Karena, tidak semua orang dapat menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya.

Apa dan bagaimana taubat itu? inilah yang akan penulis paparkan dalam artikel ini, selain itu juga akan kami tulis beberapa macam manfaat yang dapat di ambil hikmahnya.

Secara bahasa taubat artinya kembali.  Taubat juga sering diartikan dengan penyesalan. Buah dari penyesalan tersebut adalah sikap atau perilaku meninggalkan hal yang menyebabkanya menyesal. Seseorang yang melakukan dosa akan terhalang oleh perbuatanya dalam berhubungan dengan Allah, Ia akan jauh dari Allah yang Maha Pengasih. Seseorang yang jauh dari Allah kemungkinan besar tidak akan mendapat rahmat dan hidayahNya.
Taubat yang diperintahkan kepada manusia adalah taubat Nasuha, yaitu Taubat yang semurni-murninya ntanpa ada hal-hal yang mengotorinya. Perhatikan firman Allah sebagai berikut :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ [٦٦:٨]
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (At-Tahrim/66 : 8)
   
Taubat nasuha merupakan taubat yang diperintahkan oleh Allah SWT. Taubat tidak hanya sekedar penyesalan yang diucapkan lidah, tetapi juga diwujudkan dengan perbuatan. Ada dua kesalahan memahami taubat yang tengah terjadi di sekitar kita (masyarakat).
1.       Taubat melalui perantara oranglain.
Taubat itu persolan pribadi brooo..., kenapa juga orang lain yang mesti mengucpakan. Taubat dalam Islam itu persoalan pribadi dengan Tuhanya. jadi, seorang hamba mengadukan atau memohon ampun secara langsung kepada Allah bukan melalui orang lain.
2.       Taubah hanya perkataan di lidah
Taubat bukan suatu perkataan. akan tetapi wujudkan juga dengan amal perbuatan.

Dua pemahaman di atas merupakan pemahaman yang kurang tepat, Penulispun disini masih belum berani menyimpulkan mengapa dimasyarakat banyak melakukan perbuatan dengan cara yang seperti itu. Namun.
Ada beberapa tahap yang harus dilalui oleh seseorang yang akan bertaubat. Tahap-tahap yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a.       Menyesal Dalam Hati
Penyesalan dalam hati berkaitan dengan taubat diartikan dengan perasaan, emosi, atau gerak hati. Penyesalan atas perbuatan dosa yang telah dilakukan akan mengatarkan seseorang menuju tahap berikutnya. bagian terpenting dari penyesalan adalah memunculkan rasa sesal yang amat dalam atas segala perbuatan dosa yang pernah dilakukan. Bahkan, ketika mengingat perbuatan dosa yang pernah dilakukan hati terasa sakit bagai teriris pisau. Penyesalan dalam hati bukan berarti dilakukan dengan menyakiti diri sendiri, mengucilkan diri, atau dengan perbuatan lainya.
b.       Memohon ampun dengan lisan
Memohon ampun dengan lisan dapat dilakukan dengan berbagi macam cara. Selama ini mungkin banyak yang berfikir bahwa memohon ampun hanya dengan mengucapkan istigfar. Tetapi masih banyak bacaan lain yang dapat di ucapakan seperti rabanaa zalamna anfusana wa in lam taqfirlana wa tarhamna lanakunanna minal khasirin. atau la ilaha illa anta subhana inni kuntu minazzalimiin
Namun bagaimana dengan seseorang yang belum/tidak mampu berbahasa arab dengan baik?
Taubat nasuha dapat diucpakan dengan bahasa lain asalkan di ucapkan dengan tulus dan sungguh-sungguh. sesungguhnya Islam adalah agam yang memberi kemudahan kepada penganutnya.
c.       Berjanji untuk tidak mengulanginya lagi
Janji adalah hutang. Berjanji untuk tidak melakukan perbuatan dosa yang pernah dilakukan merupakan tahapan terakhir dalam taubat nasuha. Tahapan inilah tahapan yang paling sulit dan berat, karena membutuhkan tindakan nyata.
Perbanyaklah untuk berbuat baik dan beramal saleh. Bersedekah, membantu sesama yang membutuhkan, menyantuni anak yatim, mangasihi fakir miskin dan tindakan mulia lainya.

Sahabat binsani yang budiman. Uraian di atas menunjukkan beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam bertaubat kepada Allah. Selanjutnya   terdapat empat tingkatan orang yang bertaubat yang merujuk pada tingkat konsistensinya orang dalam menjalankan taubat. Adapun tingkatan tersebut adalah sebagai berikut
1)       Seseorang yang bertaubat dari kemaksiatan dengan totalitas dan konsisten hingga meninggal dunia.
2)       Seseorang yang bertaubat dengan konsisten mengerjakan ibadah wajib dan meninggalkan dosa besar
3)       Seseorang yang bertaubat dengan konsisten dalam beberapa lama, tetapi dalam perjalanan ia kadang dikalahkan oleh syahwat sehingga melakukan perbuatan dosa dengan sengaja.
4)       Seseorang yang bertaubat hanya sesaat kemudian kembali lagi melakukan kemaksiatan, tanpa ada keinginan lagi untuk bertaubat, rasa bersalah, dan menyesal atas perbuatanya. Mereka justru tenggelam dalam kenikmatan syahwatnya. golongan ini disebut musirin (orang yang selalu berbuat dosa)
Sahabat Binsani, Taubat kepada Allah harus segera dilakukan, jangan menunda-nunda waktu. karena tidak ada yang tahu kapan ajal akan menjemput, bisa jadi ajal menjemput sebelum bertaubat. Menunda taubat sama halnya membiarkan akar pohon dosa semakin kuat.

Demikian dulu sahabat binsani yang dapat penulis uraikan, semoga dengan artikel ini dapat menambah wawsan kita serta menambah iman kita kepada Allah swt.

Sumber :
Thoyar, Husni: 2011, “ Pendidikan Agama Islam Untuk SMA kelas XI” , Jakarta :Pusat Kurikulum dan Perbukuan kementrian pendidikan Nasional ; Hal 54-60


No comments: