Sahabat binsani yang budiman, berjslsnys waktu menuntut kita untuk
selalu gerak cepat. Inilah salah satu alasan pentingnya mampu menyiasati waktu
dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat baik secara pribadi maupun sosial. Salah
satu caranya adalah dengan bekerja. Bekerja hendaklah diniatkan untuk ibadah,
bukan sekedar memenuhi kebutuhan hdup saja. Oleh sebab itu bekerja hendaknya
dilakukan dengan cara yang benar sehingga mendapatkan ridho Allah sehingga
terbuka pintu rezeki yang tanpa disangka. Pembahasan ayat-ayat tentang etos
kerja akan lebih lanjut penulis bahas dalam ayat-ayat sebagai berikut :
A.
Surah Al-Mujadilah ayat 11
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ
تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ
انشُزُوا فَانشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ
أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ
وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya
: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. 58 : 11)
1. Asbabun Nuzul
Menurut
para ahli tafsir ayat ini berkaitan dengan sikap melapangkan dalam majelis. Menurut
Ibnu ‘Abbas turunya ayat ini bertepatan ketika rasulullah dan para sahabat
sedang berada dalam majelis kemudian datang sabit bin qais, karena pendengaranya
agak teganggu maka ia memilih masuk dan mendekati Rasulullah. Para sahabat ada
yang secara sukarela memberikan kesempatan, tetapi ada juga yang menolak.
Ar-Razi
memberikan memberikan penjelasan yang menarik tentang turunya ayat ini. Pertama,
jika kita disuruh berdiri untuk memberikan kesempatan kepada yang lebih
pantas, segeralah memberikanya. Kedua, jika disuruh berdiri karena
memang telah lama duduk, sebaiknya memberikan kesempatan kepada orang lain agar
mereka merasakan yang sama.
2.
Isi Kandungan
Surah Al-Mujadilah ayat 11
Berdasarkan
keterangan di atas, seluruhnya menjelaskan tentang tata cara bermajelis, yaitu
dengan memberikan tempat kepada orang lain. Ayat ini secara luas juag
mengandung pesan tentang tata cara bekerja, sebagai sarana penting dalam
menjalani hidup di dunia.
a. Bekerja hendaklah membuat perencanaan
Ketika
rasulullah menyampaikan pesan tampak bahwa majelis sangat padat, oleh karena
itu Rasulullah segera membenahi cara duduk sehingga ketika ada orang yang ingin
lewat atau mendekati rasul tidak kesulitan. Demikian juga dalam bekerja perlu
membuat perencanaan untuk mencapai target dengan sukses.
b. Memberikan kesempatan kepada orang lain
Jika
dikaitkan dengan etos kerja, memberi contoh dalam upaya memberi kesempatan
kepada oranglain, sebagai contoh dalam bidang pekerjaan kita cenderung menutup
kesempatan kepada orang lain untuk mendapat kedudukan dan kesempatan kerja yang
telah kita raih karena khawatir rezeki akan berkurang. Padahal Rasulullah
memerintahkan untuk bersikap lapang dan bersedia membantu kepada sesama.
c. Mematuhi aturan yang berlaku
Dan apabila
dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah .... peraturan atau tata tertib di buat bukan untuk dilanggar, tetapi
untuk di jalankan sehingga target dapat tercapai. Sebab aturan jika di langgar
akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
d. Bekerja dengan berbekal iman dan ilmu
Seseorang
yang memiliki iman dan ilmu akan diangkat beberapa derajat oleh Allah SWT. Keimanan dan kepahaman merupakan modal utama
dalam meraih kesuksesan. Dalam dunia kerja seseorang dituntut memiliki
dedikasi, skill, dan profesianal, akan tetapi semua itu belum sempurna tanpa
iman. Dengan keimanan inilah akan melahirkan optimisme, kejujuran,
kedisiplinan, loyalitas, dan sifat terpuji lainya.
3.
Hikmah
pentingnya bekerja keras
a.
Menjaga
kehormatan diri karena dengan bekerja keras berarti kita terlepas dari
ketergantungan orang lain.
b.
Bekerja
merupakan sarana utama untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadi dan keluarga.
c.
Bekerja
merupakan sarana ibadah yang bernilai pahala jika dilakukan dengan ikhlas
sebagai pengabdian kepada Allah SWT.
d.
Bekerja
berarti menciptakan karakter pribadi yang tangguh dan sabar dalam setiap
keadaan.
B.
Surah Al-Jumuah ayat 9-10
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ
مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ
لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ
وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ
تُفْلِحُونَ
Artinya
: Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at,
maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (9) Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu
di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya
kamu beruntung. (10). QS. Al
Jumuah : 9-10
1.
Isi kandungan
Surah Al Jumuah ayat 9-10
Ahli
fikih menjadikan ayat ini sebagai dalil tentang hukum melaksanakan salat jum’at.
Jika surah al-jumuah dikaitkan dengan etos kerja penjelasanya sebagai berikut.
a. Perlunya keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat
Kita
boleh mengejar urusan duniawi, tetapi tidak boleh terlena sehingga lupa dengan
kehidupan akhirat. Hal ini dikarenakan niat kerja kita untuk mencari ridha
Allah. Jika ada panggilan adzan berhenti sejenak untuk menunaikan ibadah salat,
ketika selesai kitapun diperbolehkan kembali melanjutkan aktivitas.
Dalam sebuah hadits juga dikatakan :
اعمل
لدنياك كانك تعيش ابدا وعمل لاخرتك كانك تموت غدا
Artinya
: “bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah kamu akan hidup
selamanya. Dan bekerjalah untuk kepentingan akhiratmu seolah-olah kamu akan
mati besok” (HR. Baihaqi)
b. Bekerja harus selalu ingat kepada Allah
Selalu mengingat Allah dalamkondisi
apapun termasuk bekerja dapat mencegah untuk melakukan perbuatan yang tidak
diridhoiNya. Dengan demikian Allah pun akan meluaskan rezeki dan memberi
keuntungan yang berlipat ganda.
c. Meningkatkan produktivitas kerja
Melakukan ibadah tidak berarti
menghambat produktivitas kerja. Guna mendukung produktivitas kerja ada hal-hal
tertentu yang penting untuk di perhatikan.
1) Bersikap rajin, ulet, dan tidak putus asa
2) Meningkatkan inovasi dan kreativitas
3) Mau bekajar dari pengalaman sehingga dapat berbuat lebih baik pada
masa datang
4) Memaksimalkan kemampuan diri
5) Berdo’a dan bertawakal kepada Allah.
d. Tidak boleh menyerah dalam bekerja.
Dalam kondisi apaun dan dimanapun
kita tidak boleh putus asa. Orang yang bekerja keras juga menunjukkan sikap
syukur tentang nikmat Allah SWT.
C.
Kesimpulan
dari
uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan etos kerja
antara lain:
1.
Dalam
bekerja dianjurkan untuk membuat perencanaan.
2.
Dalam
hal muamalah hendaknya kita mau memberi kesempatan kepada orang lain
3.
Bekerja
keras dilakukan dengan mematuhi aturan
4.
Seseorang
dapat dikatakan kerja dengan baik jika memiliki Iman dan Ilmu
5.
Keseimbangan
antara urusan dunia dan akhirat selalu terjaga
6.
Bekerja
kita niatkan untuk mendapatkan rida Allah swt.
7.
Selalu
berinovasi dan mencoba meningkatkan produktivitas kerja.
Sumber :
Departemen Agama :
2015, Al-Qur’an dan Terjemahanya”, PT. Karya Azzahra Mandiri;
Jakarta
Thoyar, Husni : 2011, “pendidikan
Agama Islam untuk SMA kelas XII”,pusat kurikulum dan perbukuan kementrian
pendidikan Nasional
No comments:
Post a Comment