Ayat Al-Qur’an tentang kebebasan untuk beriman atau kafir (Al Kahfi
:29)
Sahabat
binsani nyang budiman, hidup selalu berada pada pilihan termasuk dalam masalah
keimanan. Dalam artikel ini penulis akan menyampaikan sebuah ayat yang di dalamnya
menerangkan kebebasan manusia untuk memilih beriman atau kafir. Mari kita simak
surah Al- Kahfi ayat 29 sebagai berikut :
وَقُلِ الْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ ۖ فَمَن شَاءَ فَلْيُؤْمِن وَمَن شَاءَ
فَلْيَكْفُرْ ۚ
إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِن
يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ
وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا
Terjemah
: Dan katakanlah:
"Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin
(beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia
kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu
neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum,
niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang
paling jelek.
Asbabun
Nuzul surah Al kahfi 29
Sesungguhnya
mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan
pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik.
Ibnu
Jarir mengetengahkan sebuah hadis melalui Dhahhak. Hadis yang sama
diketengahkan pula oleh Ibnu Murdawaih melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. yang
menceritakan, bahwa Nabi saw. mengucapkan suatu sumpah. Kemudian empat puluh
malam selanjutnya Allah menurunkan firman-Nya, “Dan jangan sekali-kali kamu
mengatakan terhadap sesuatu, ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok
pagi’, kecuali dengan menyebut ‘Insya Allah'”. (Q.S. Al Kahfi 28-34).
Sahabat
Ibnu Abbas r.a. mengatakan, “Ayat di atas diturunkan berkenaan dengan Umayah
ibnu Khalaf Al Jumahiy. Demikian itu karena Umayah menganjurkan supaya Nabi
saw. mengerjakan suatu perbuatan yang tidak disukai oleh Nabi sendiri, yaitu
mengusir orang-orang miskin yang menjadi pengikutnya dari sisinya, demi untuk
mendekatkan akan pemimpin-pemimpin Mekah kepada dirinya. Setelah peristiwa itu,
turunlah ayat di atas tadi.”
Ibnu
Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Ar Rabi’ yang menceritakan, bahwa
Nabi saw. pernah bercerita kepada kami bahwa pada suatu hari beliau bertemu
dengan Umayah ibnu Khalaf yang membujuknya, sedangkan Nabi saw. pada saat itu
dalam keadaan tidak memperhatikan apa yang dimaksud oleh Umayah; maka turunlah
ayat di atas tadi. Ibnu Abu Hatim mengetengahkan pula hadis lain melalui
sahabat Abu Hurairah r.a. yang menceritakan, bahwa pada suatu hari Uyainah ibnu
Hishn datang kepada Nabi saw. sedang sahabat Salman berada di sisinya. Maka
Uyainah langsung berkata, “Jika kami datang maka singkirkanlah orang ini,
kemudian persilakanlah kami masuk”. Maka turunlah ayat di atas.
Isi
kandungan Surah Al kahfi 29
Surah Al kahfi : 29 menjelaskan bahwa kebenaran berasal dari Tuhan.
Dalam menghadapi atau menerima kebenaran tidak terdapat perbedaan antara si
kaya dan si miskin. Si kaya ingin beriman, berimanlah. Si miskin ingin beriman,
berimanlah. Seseorang yang ingin kafir juga di persilahkan. Dalam ayat ini
Allah SWT membebaskan manusia dalam menentukan pilihan, namun sebelum manusia
menentukan pilihan sudah diberi tahu bahwa kebenaran berasal dari Allah SWT.
Manusia adalah Makhluk Allah yang paling sempurna dengan dikarunia
berupa akal, mereka akan menanggung akibat dari pilihanya, dan bukan orang lain
yang akan bertanggung jawab terhadap pilihanya. Beriman atau kafir merupakan
satu hal yang harus dipilih. Dibalik pilihan yang telah disediakan terdapat
pula akibat yang sudah menunggu. Bagi mereka yang memilih kafir atau menzhalimi
diri sendiri, neraka menjadi tempat kembalinya.
Dalam surah Al Kahfi juga menjelaskan bahwa orang-orang yang ada di
dalam neraka jika mereka ingin minum juga akan diberi minum. Akan tetapi,
minuman tersebut berasal dari besi yang mendidih yang menghanguskan wajah
mereka. Minuman yang disediakan untuk penghuni neraka adalah minuman yang
paling buruk. Manusia belum pernah melihat, bahkan membayangkan minuman
tersebut di dunia.
Beginilah akibat yang akan diterima orang-orang yang memilih kafir.
Mereka yang di dunia sombong dengan kedudukanya dan menolak kebenaran yang
datangnya dari Allah SWT. Di akhirat kelak mereka akan tinggal di neraka dan
diberi minuman yang paling buruk. Selain itu, orang orang yang memilih kafir
juga diberi tempat istirahat yang paling buruk.
Sumber
:
Departemen
Agama : 2015, Al-Qur’an dan Terjemahanya”, PT. Karya Azzahra Mandiri;
Jakarta
Thoyar,
Husni : 2011, “pendidikan Agama Islam untuk SMA kelas XII”,pusat
kurikulum dan perbukuan kementrian pendidikan Nasional
No comments:
Post a Comment