Pengertian beserta strategi tatacara tabligh dan dakwah Islam
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Sahabat binsani yang budiman, alhamdulillah kita bertemu lagi dalam
artikel-artikel kami yang beberapa waktu sempat vakum karena terlalu banyaknya
agenda penulis sehingga kurang fokus dalam penulisan artikel yang mungkin
banyak para sahabat binsani disini menunggu. Di sini penulis sangat meminta maaf atas
keterlambatan penulisan artkel ini.
Sahabat binsani yang budiman pada artikel sebelumnya kita sudah
mengulas tentang pengertian Khutbah dan tacaranya. Dalam kesempatan pagi yang
cerah ini penulis membahas yang hampir mirip dengan artikel sebelumya yaitu
tentang tabligh dan dakwah termasuk pengertian dan tatacara sesuai dengan
anjuran-anjuran Islam sebagai berikut :
1.
Pengertian Tabligh dan Dakwah
a.
Pengertian Tabligh
Tabligh secara bahasa berasal dari kata بلغ, يبلغ, تبلغ, yang artinya menyampaikan. Sedangkan menurut
Istilah tabligh dapat diartikan menyampaiakan ajaran-ajaran Islam yang diterima
dari Allah swt. Melalui Nabi Muhammad saw kepada umat manusia sebagai pedoman
hidup dalam menggapai kebahagian hidup di dunia dan di akhirat. Orang yang
menyampaikan Tabligh disebut Mubaligh (laki-laki) atau Mubalighat (perempuan).
Tabligh
merupakan salah satu ajaran agama yang sangat penting. Hal ini sebagaimana
ditegaskan dalam ayat sebagai berikut :
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا
أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ۖ وَإِن
لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ۚ
وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ
إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Artinya :Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika
tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. QS. Al-maidah : 67
Tabligh berisi ajakan untuk ber-amar ma’ruf nahi munkar, yaitu
mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kebathilan. Tugas tabligh menjadi
tanggung jawab setiap umat Islam. Kita dapat menyampaikan tablig dengan
berbagai cara sesuai dengan kemampuan. Tidak harus di atas mimbar atau panggung
yang megah. Akhir-akhir tabligh dilakukan dalam berbagai acara seperti seminar,
lokakarya, atau sarasehan. Untuk menarik masyarakat, biasanya seorang mubaligh
dalam penyampaian ceramahnya bersikap kreatif dengan contoh menggunakan
teknologi, memadukan dengan seni, atau kreasi lainya. Oleh karena itu, seorang
mubaligh perlu memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Dengan melakukan
tabligh, ajaran Islam semakin tersebar sehingga dapat dipahami oleh orang
banyak.
b.
Pengertian Dakwah
Dakwah secara bahasa
berasal dari kata da’a, yad’u, da’watan yang artinya mengajak atau
menyeru. Sedangkan secara istilah tabligh dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang bersifat mengajak, menyeru, atau memanggil orang lain untuk
menjalankan perintah dan menjauhi Larangan-Nya sebagaimana tercantum dalam
Al-Qur’an dan hadits untuk menggapai kkebahagian hidup di dunia maupun di
Akhirat. Orang yang menyampaikan dakwah kita kenal sebagai Da’i.
Dakwah dapat dilakukan dengan mengjak umat lain untuk memeluk
Islam, dapat juga mengajak dan menyeru Umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan
kepada Allah swt. Dan kembali ke ajaran yang benar (sesuai Alqur’an dan
hadits). Cara berdakwah tidak ada ketentuan tertentu. Dapat dengan cara apa
saja pada setiap kesempatan, baik formal maupun non formal. Dakwah juga tidak
harus dengan ucapan, tetapi dengan penampilan akhlak yang baik juga merupakan bagian dari dakwah. (dakwah
bil-hal).
Perintah
berdakwah dapat kita temukan dalam surat Ali Imran sebagai berikut ;
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ
وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya :Dan hendaklah ada di
antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. 3: 104).
c.
Persamaan antara tabligh dan
dakwah
Setelah mengetahui pengertian tabligh dan dakwah, maka kita temukan
beberapa kesamaan diantara kedianya antara lain :
1)
Tujuan
Tabligh dan Dakwah adalah mengajak dan menyeru orang lain untuk menjalankan
ajaran Islam dengan menjaga iman dan takwa.
2)
Dapat
dilakukan kapanpun
3)
Tidak
ada ketentuan dan syarat-syarat tertentu
4)
Dapat
dilakukan dalam suatu acara baik formal maupun non formal.
2.
Tata cara Tabligh dan Dakwah
Dakwah dapat dilakukan
dengan cara bil-hal dan bil lisan. Bil-hal maksudnya dilakukan dengan
membiasakan diri dengan akhlak terpuji sebagai mana yang telah dicontohkan oleh
rosul. Bil lisan dilakukan dengan menyampaikan kepada masyarakat luas.
Ceramah merupakan metode yang umum dalam menyampaikan tabligh dan
dakwah. Agar penyampaianya baik seorang mubaligh atau da’i perlu memperhatikan
berbagai hal seperti berikut :
a.
Persiapan
mental
Persiapan mental yang baik perlu dilakukan agar dapat menumbuhkan
rasa percaya diri. Selain itu bersikap Ikhlas dengan senatiasa melaksanakan
perintah Allah swt. Meningkatkan Iman serta ber akhlak mulia menjadikan modal
utama dalam menyampaikan tabligh dan dakwah.
b.
Persiapan
teknis
Persiapan teknis dalam berceramah penting agar materi dakwah dapat
tersampaikan dengan baik. Salah satu persiapan teknis yang perlu diperhatikan
adalah membuat materi ceramah dengan sistematika yang baik misalnya :
1)
Salam
pembuka
2)
Hamdalah
atau puji-pujian kepada Allah swt
3)
Shalawat
nabi
4)
Pembacaan
ayat alqur’an sesuai dengan materi ceramah
5)
Uraian
yang terdiri dari atas pembukaan, penjelasan, kesimpulan, dan penutup.
c.
Persiapan fisik
Persiapan
fisik juga diperlukan dalam ceramah. Kondisi fisik mempengaruhi penyampaian
materi agar dapat menyampaikan materi dengan baik
Demikian sahabat binsani yang dapat penulis sampaikan. Dengan adanya
artikel ini semoga kita dapat mengambil manfaat serta mengamalkan dalam
kehidupan sehari-hari.
mau cari materi PAI smk yang lain klik di daftar isi
Daftar Pustaka
Thoyar, Husni:
2011, “ Pendidikan Agama Islam Untuk SMA kelas XI” , Jakarta :Pusat Kurikulum
dan Perbukuan kementrian pendidikan Nasional ;
Departemen
Agama RI : 2010, “ Al-Qur’an dan Terjemahanya” J-Art : Bandung
No comments:
Post a Comment