Media Dakwah, Pendidikan, Teknologi dan kesehatan

cari artikel anda disini

Friday, March 23, 2018

Pentingnya menyantuni kaum dhuafa menurut Albaqoroh 177


Sahabat binsani dan pembaca yang budiman, jika artikel yang sebelumnya kami juga menuliskan pentingnya menyantuni kaum dhuafa menurut QS Al-Isra’ ayat 26-27, maka pada tulisan ini kami juga menuliskan bab yang sama namun pembahsan pada ayat yang berbeda yaitu QS Al-baqoroh 177. perhatikan ayat berikut :
لَّيْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ [٢:١٧٧] 
Artinya :Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Baqoroh :177)
1. Asbabun Nuzul
Surah Al-Baqarah 177 menurut riwaya Rabi’ dan Qatadah. ayat ini diturunkan ketika terjadi percekcokan antara ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) dengan Umat Islam tentang Ibadah mereka yang menghadap ke arah barat dan timur. Diantara mereka menganggap golonganyalah yang paling benar dan berbuat kebajikan. Sedangkan Umat Islam di anggap hanya mengikuti arah kiblat mereka. selanjutnya Allah swt menurunkan ayat ini untuk membantah pendapat dan persangkaan mereka dengan menjelaskan beberapa amal kebajikan.
2. Isi kandungan Surah Al-Baqarah ayat 177
Surah Al-Baqarah ayat 177 menjelaskan beberapa amal kebaikan yang berkaitan dengan ibadah. antara lain adalah :
a. Tujuan Ibadah adalah mengabdi pada Allah Swt.
Inti pokok Ibadah bukanlah sekedar menghadapkan wajah ke barat atau ketimur (Kiblatnya) seperti yang telah diperdebatkan oleh para ahli kitab. Kiblat hanyalah memrupakan suatau tanda untuk kesatuan umat guna mencapai maksud yang satu dalam beribadah. Kiblat Umat Islam adalah baitullah/ kakbah yang terletak di masjidilharam. Hal demikian bukan berarti umat Islam menyembah kakbah, melainkan hanya sebagai arah kiblat. Umat Islam beribadah adalah menyembah Allah swt, zat yang maha sempurna bukan menyembah kakbah
Beribadah merupakan suatu keharusan bagi manusia, hal ini karena manusia diciptakan oleh Allah swt. Selain itu, Allah juga mengaruniai nikmat yang tidak dapat dihitung oleh manusia itu sendiri. Menunaikan Ibadah dengan Ikhlas serta tiidak menyekutukan-Nya merupakan wujud rasa terima kasih kita kepada Allah swt.
b. keharusan mememiliki Landasan rukun Iman
Kebajikan yang sebenarnya adalah kesungguhan untuk menegakkan iman yang benar dan beramal saleh, dalam ayat ini disebutkan
مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ
man aamana billahi wal-yaumil akhiri wal malaaikati wal-kitaabi wan-nabiyyiina
yang berarti  “ siapun yang mau beriman kepada Allah swt, malaikat, kitab-kitab, dan para nabi”
Keempat hal tersebut di atas merupakan bagian dari enam rukun iman, keyakinan/ keimanan akan tercermin dari perbuatan seseorang, sehngga apa yang ia lakukan tidak melanggar aturan dan ketentuan-Nya.
c. Beramal saleh dan menjalankan rukun Islam
وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ
Waa atil maala ‘alaa khubbihi dzawil Qur’baa wal yataamaa wal masaakiina wabnas sabiili was saailiina wa fiir riqaabi wa aqamas solaata wa atuz zakaata
dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat;..
Beramal shaleh dapat dibuktikan bdengan memiliki kepedulian untuk membantu sesama, bentuk amal saleh telah dijelaskan pada kutipan ayat di atas bahwa seseorang yang telah merasa memiliki keimanan yang benar harus dibuktikan dengan membiasakan diri dengan amal saleh. amal saleh yang dimaksud dalam ayat ini adalah mau memberikan sebagian hartanya untuk membantu orang lain. Akan tetapi, mengerjakan amal saleh saja juga belum cukup, tanpa mengamalkan kewajiban pokok yaitu rukun Islam.
Menunaikan salat serta membayar zakat merupakan dua ibadah yang sering disebutkan beriringan seperti yang disebutkan dalam ayat ini pula. Salat merupakan ibadah sebagai wujud kepatuuhan kepada Allah. sedangkan zakat merupakan ibadah yang mengandung aspek sosial. Dengan mengeluarkan zakat nerarti telah menunaikan Ibadah sekaligus wujud kepedulian terhadap sesama.
d. Bersabar dalam menghadapi Ujian
kesabaran merupakan kunci utama dalam menghadapi ujian. Kemiskinan dan kekurangan merupakan ujian dari Allah swt. Dalam kondisi demikian seseorang yang beriman hendaklah bersabar dan berusaha guna mencari jalan keluar. tidak sedikit orang yang kehilangan iman ketika ujian datang. Keimanan yang rapuh menyebabkan seseorang jauh jdari Allah swt.
Pada akhir ayat surah Al-baqarah 177 menjelaskan bahwa orang yang memiliki keimana yang kuat, dapat membelanjakan hartanya dengan benar, berkomitmen menjalankan rukun Islam dengan sempurna, serta mau beramal saleh dan berakhlak mulia merupakan ciri- ciri orang yang bertakwa. Hal ini menunjukkan kesempurnaan ajaran Islam, yang memadukan aspek akidah, syariah, muamalah, dan akhlak.

e. 
Sahabat Binsani yang budiman
Islam melarang umatnya jika hanya menyibukan diri dalam beribadah, tetapi tidak memperhatikan orang disekitarnya. kita belum bisa disebut sebagai seorang mukmin yang sempurna apabila selalu memenuhi kebutuhan pribadi tanpa memperhatikan hak-hak orang lain. Hak-hak orang lain yang harus kita penuhi pun tidak sekedar dalam tercukupinya kebutuhan ekonomi, tetapi juga bidang lain yang bersifat nonfisik seperti perlindungan, keamanan, pendidikan, penghormatan, dan aktualisasi diri.
Sahabat Binsani yang budiman, demikian artikel yang dapat kami sampaikan, semoga dengan artikel ini dapat menambah wawasan para sahabat semua.




No comments: