Selamat berjumpa kembali sahabat binsani, sebelum penulis menjelaskan penyebab Tabzir (boros) alangkah baiknya kita mengetahui dulu maksud sebenarnya. Baru kemudian penulis membahasnya lebih lanjut ! setujukan....?
1. Pengertian Tabzir
Tabzir merupakan salah satu sifat tercela. Kata Tabzir berasal dari bahasa arab Tabriraa berarti boros. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Boros di artikan sebagai berlebih-lebihan dalam pemakaian uang, barang, dsb. Orang yang memiliki sifat tabzir disebut dengan mubazir. Perilaku tabzir berkaitan dengan Israf, sebab perilaku yang berlebihan tanpa disadari seseorang juga memiliki sifat tabzir.
Allah melarang hamba-Nya berperilaku boros dalam firmaNya pada surah Al-Isra’ : 26
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
Artinya : Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
Menurut para Mufasir makna tabzir ada dua dalam kehidupan manusia antara lain :
a. Tabzir dalam arti menghambur-hamburkan harta dan sumber daya dengan sia-sia untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Contoh, seorang ayah karena sayangnya kepada si buah hati dapat memberikan apa saja meskipun untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Seorang siswa terlalu asyik bermain hingga lupa untuk belajar.
b. Tabzir dalam arti menggunakan sumber daya untuk bermaksiat kepada Allah SWT. Hal ini mengacu pada perbuatan boros adalah teman setan. Seberapun nilainya yang dikeluarkan untuk bermaksiat kepada Allah maka termasuk perbuatan boros (tabzir), sebaliknya sebanyak apapun harta yang dikeluarkan untuk menjalankan perintah Allah itu bukan termasuk pemborosan.
2. Menghindari Perilaku Tabzir dalam kehidupan sehari-hari
Perilaku tabzir merupakan salah satu sikap tercela yang harus kita hindari dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa penyebab munculnya sikap tabzir diantaranya sebagai berikut :
a. Tidak memahami arti penting kesempatan dan nikmat yang dikaruniakan Allah kepada kita.
b. Memiliki jiwa yang kerdil sehingga tidak mampu mengendalikan keinginan diri.
c. Ingin menunjukkan kehebatan, kekayaan, kapandaian, dan kelebihan diri lainya.
Sebagai muslim yang baik , kita harus senantiasa menghindari sikap tabzir. Beberapa cara untuk menghindari sikap tabzir antara lain:
a. Berusaha memahami bahwa setiap kesempatan dan karunia yang diberikan Allah kepada kita sangat berharga.
b. Berusaha memahami jiwa kita sehingga dapat bersikap dewasa.
Sumber :
Departemen Agama : 2015, Al-Qur’an dan Terjemahanya”, PT. Karya Azzahra Mandiri; Jakarta
Software Islam Kaffah - Kamus Besar Bahasa Indonesia
Thoyar, Husni : 2011, “pendidikan Agama Islam untuk SMA kelas XII”,pusat kurikulum dan perbukuan kementrian pendidikan Nasional
No comments:
Post a Comment