Media Dakwah, Pendidikan, Teknologi dan kesehatan

cari artikel anda disini

Monday, January 29, 2018

Pengertian Israf, Contoh Bentuk Perilaku, Dan Cara Menghindarinya


Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamiin yang ajaranya adalah mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa berakhlakul kharimah. yakni berakhlak mulia kepada siapapun, kapan pun dan dimana pun. Begitu juga sebaliknya, Islam melarang umatnya untuk melakukan hal-hal yang tercela (akhlakul mazmumah) yang salah satunya akan penulis bahas dalam artikel ini adalah israf


1.      Pengertian Israf
Israf secara bahasa berarti berlebih-lebihan. Dalam Islam Israf ditujukan untuk semua tindakan manusia yang melebihi kadar yang dibutuhkan. Israf termasuk perbuatan tercela. bahkan dilarang oleh agama.
Israf dalam memenuhi hajat dan keinginan nafsu terhadap segala sesuatu halal secara Syar’i tidak haram. Tetapi secara moral sikap ini cenderung merusak tatana akhlak dan etika hidup. Perilaku berlebihan ini dapat terjadi dalam beberapa hal, seperti makan, minum, penggunaan harta atau materi, ucapan atau tindakan juga merupakan perbuatan Israf (bila tidak bermanfaat) mubazir.
2.      Contoh dan bentuk Israf
Israf dapat dilakukan manusia dalam banyak tindakan sehari-hari, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Israf dalam makan dan minum
Israf dalam makan dan minum sangat dibenci oleh Allah. Kita tahu bahwa Allah menyediakan semua yang ada di mmuka bumi untuk kepentingan manusia. Meskipun demikian, bukan berarti manusia harus memuaskan nafsunya untuk makan dan minum semua yang ada. kelebihan makan dan minum akan menyebabkan beberapa kerugian bagi mannusia itu sendiri. Antara lain ;  tubuh menjadi letih, memicu terjadinya obesitas (kegemukan).
Oleh karena akibat buruk yang dibawa oleh Israf daam makan dan minum, Allah secara tegas melarangNya.
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Artinya : Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Al-a’raf : 31)

Rasululah juga telah mengajarkan kita agar mengakhiri makan sebelum kenyang dan hanya makan jika merasa lapar. cara ini merupakan resep untuk menjaga kesehatan.
b.      Israf dalam Berbicara
Berbicara berlebihan membawa dampak buruk, sebab banyak berbicara menimbulkan bosan bahkan benci lawan berbicaranya. Lebih berbahaya lagi bila yang dibicarakan adalah aib orang lain. Oleh sebab itu Rasulullah saw mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga lisan agar tidak mudah berbicara berlebihan.
perhatikan Hadits berikut :
وعن ابي هريرة رضي الله عنه عن النبي سلئ الله عليه وسلم قل : من كانّ يوْ منُ بالله واليوم الاخر فليقل خيرا اوليصمت (متفق عليه)
Artinya : Dari Abi Hurairah r.a dari Nabi saw. bersabda : “ barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam (H.R Mutafaq ‘alaih)
Ada saatnya kapan kita harus berbicara atau diam.  kita perlu berbicara ketika melihat kemungkaran untuk mengingatkan dengan perkataan, serta mengajak untuk berbuat kebaikan sesuai syariat Islam. Berbicara hendaknya sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan.
c.       Israf dalam Perbuatan
Sahabat Binsani tentunya tidak jarang lagi kita mendengar kata overacting. Overacting adalah sikap berlebihan saat melakukan sesuatu sehingga terkesan dibuat-buat. sikap overacting tentunya tidak disukai oleh orang lain. overacting biasanya muncul karena ketidaktahuan atau ketakutan pelaku tentang sesuatu yang dihadapi. dalam situasi yang seperti ini menyebabkan pikiran menjadi tidak jernih. ( Jawa : Kemrungsung). sehingga tindakan yang diambilpun biasanya juga kurang tepat.
d.      Israf dalam Menuntut Hak
Tindakan Israf ini biasa dilakukan dan muncul dalam tindakan yang bersifat aksi. Israf dapat juga terjadi saat kita berusaha menuntut hak secara membabi buta. contoh kecil saja misalnya ; si anak adam sedang berjalan di trotoar, hanya karena sedikit tersenggol saja, lantas memarahi dan memakinya. sungguh ini bukanlah perbuatan yang tidak dapat dibenarkan.
3.      Menghindari Perilaku Israf dalam Keseharian.
Perilaku Israf disebabkan oleh hal-hal tertentu. diantaranya adalah :
a.       Lemahnya akal pikiran dalam memandang dan mepertimbangkan segala sesuatu secara benar dan tepat guna.
b.      Riya’ (Ingin mendapat pujian orang lain)
c.       Malas berpikir
d.      Lemah jiwa dan agamanya.

Israf merupakan penyakit hati yang masih mungkin dapat disembuhkan. Hal yang dapat dilakukan untuk menghindari perilau Israf antara lain :
a.       Menjauhi semua penyebab dan selalu bertawakal kepada Allah
b.      Berlatih mengatur pengeluaran dengan manajemen yang benar.
c.       Memahami segala akibat jika bersikap berlebihan
d.      Mengingat keadaan fakir atau suatu saat jatuh miskin.

e.       menyalurkan harta melalui Zakat, Infaq, dan sodaqoh


“Jangan lupa Follow melalui email anda untuk selalu mendapat update dari kami”

No comments: