Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh, الجماعة
رحمة والفرق عذاب ungkapan
tersebut menggambarkan betapa pentingnya persatuan dan kesatuan. Karena tidak
ada kemenangan tanpa kekuatan, dan tidak ada kekuatan tanpa persatuan dan
persatuan. Demikian menurut almarhum panglima besar jenderal Sudirman.
Sejarah telah mencatat strategi bangsa Indonesia berhasil mengusir
penjajah hanya berbekal senjata bambu runcing, sedangkan lawannya menggunakan
senjata serba modern. Pada saat itu ternyata ada faktor lain yang mendasari
keberhasilan tersebut. Faktor lain tersebut adalah persatuan dan kesatuan yang
dimiliki bangsa Indonesia. Setelah dijajah selama bertahun-tahun, bangsa
Indonesia menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan untuk meraih kemerdekaan
sesuai dengan keinginan yang dicita-citakan.
Dengan demikian, untuk meningkatkan citra bangsa kita di mata dunia
serta menyelesaikan berbagai problematika yang sekarang kita hadapi, syarat
utama dan pertamanya yaitu dengan mempertahankan persatuan dan kesatuan yang
selama ini kita bina. Nuansa perbedaan yang muncul dari keragaman dari negara
kita ini tidak mustahil memicu lahirnya
fanatisme buta, persaingan tidak sehat, perselisihan, gontok-gontokan,
perpecahan, yang bisa meluluh lantahkan nilai persatuan dan kehancuran bangsa
kita ini. Perpecahan itu ibarat lidi yang keluar dari ikatannya, maka hilang
pula kekuatannya. Lalu bagaimana upaya kita dalam memperkokoh persatuan bangsa
ini ? mari kita simak pembahasan berikut ini
1.
Pengertian
Persatuan
Persatuan berasal dari kata satu. Kata persatuan merujuk
pada kebersamaan antara dua orang atau lebih baik fisik maupun non fisik.
persatuan merupakan akibat dari ikatan lahir batin dan ikatan hukum dari beberapa orang
yang berada dalam kesepakatan bersama.
Persatuan sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat.
Bayangkan hanya sedikit perbedaan, bahasa misalnya kemudian tidak mau hidup
bersama. Maka peselisihan dan perpecahanlah yang akan terjadi. Agama Islam
melarang kaumnya bercerai berai dan mengajarkan untuk membina persatuan,
Perhatikan firman Allah sebagai berikut :
يَاأَيُّهَا النَّاسُ
إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ
لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ
خَبِيرٌ
Artinya : “Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Al-Qur’an surat Al-Hujuraat ayat13)
2.
Contoh
Perilaku persatuan
Dalam suatu daerah sebut saja namanya desa X berada di sebuah kaki
lereng gunung di daerah paciatan jawa timur. Setelah hujan lebat mengguyur desa
tersebut terjadilah tanah longsor yang mengakibatkan sebagian besar rumah
penduduk roboh. Wargapun berniat mebangun kembali rumah mereka yang tertimpa
reruntuhan tanah dan rusak. Jika tiap-tiap rumah di bangun sendiri-sendiri
membutuhkan waktu yang lama. Para warga sepakat bergotong royong membangun
kembali rumah yang roboh secara bergantian hingga seluruh rumah dapat kembali
seperti sedia kala.
Untuk menjaga persatuan agar tetap terjalin antar individu maupun
kelompok. diperlukan interaksi antar sesama sehingga mereka akan saling kenal
dan selanjutnya. Potensi dan kapasitas itu sangat berguna untuk menggarap satu
bidang kebutuhan hidup mereka.
Persatuan harus dijaga oleh tiap-tiap pihak yang ada di dalam
sebuah komunitas. Denagn adanya persatuan kekuatan akan muncul sehingga
berbagai masalah yang dihadapi akan terselesaikan dengan baik. dalam surah Ali
Imran ayat 103 Allah berfirman sbb :
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا
نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ
فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ
فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ
آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ [٣:١٠٣]
Artinya : Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu
telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk. ( QS Ali Imran
: 103)
Sumber
:
Departemen Agama :
2015, Al-Qur’an dan Terjemahanya”, PT. Karya Azzahra Mandiri;
Jakarta
Thoyar, Husni : 2011, “pendidikan
Agama Islam untuk SMA kelas XII”,pusat kurikulum dan perbukuan kementrian
pendidikan Nasional
No comments:
Post a Comment