Sahabat
binsani yang budiman, dalam artikel yang pertama telah kita bahas pengertian
serta contoh qodo dan qodar di dalam alqur’an. sedangkan dalam artikel
berikutnya para sahabat binsani juga telah mengetahui macam-macam qodo dan
qodar Allah. Bagi yang belum membacanya penulis menyarankan anda membaca tautan
dibawah ini sebelum membaca artikel yang akan penulis saat ini.
Qodo
dan qodar- pengertian serta contoh dalam ayat-ayat dalam Al-Qur’an
Macam-macam
qodo dan qodar Allah
Qodo
dan qodar selalu melingkupi kehidupan kita sepanjang masa. Allah da Rasul-Nya
menempatkan iman kepada qada da qadar sebagai salah satu rukun iman, yaitu
rukun iman ke enam. Sebagai seorang muslim kita harus dapat menyikapi qada dan
qadar ini dengan aman dan teguh. Keimanan yang teguh pada qada dan qadar
memiliki berbagai tanda yang khas. Beberapa tanda keimanan kepada qada dan
qadar sebagai berikut :
1. Yakin
pada Sunatullah
Orang yang beriman
kepada qada da qadar akan memahami bahwa segala sesuatu tercipta dan terjadi
dengan ketentuan Allah Swt. Alam semesta berikut isinya tercipta dengan ilmu
Allah swt. Dengan Ilmunya Allah mengatur tata kerja, ukuran, serta sifat segala
sesuatu. dengan kekuasaan dan kehendak Allah swt. Alam semesta ini terbentuk
dalam keteraturan yang pasti.
Keteraturan yang ada di
alam semesta dipelajari oleh manusia dan ditemukan sebagai berbagai hukum
alam. Selain terkait dengan
keteraraturan di alam, sunatullah juga berlaku dalam hukum sebab akibat. hukukm
sebab akibat merupakan aturan dasar perjalanan makhluk di dunia. hukum sebab
akibat menyatakan bahwa sesuatu yang terjadi pasti disebabkan oleh sesuatu yang
mendahuluinya.
2. Senantiasa berikhtiar yang baik
Orang yang beriman
mengerti bahwa Allah menggelar kehidupan ini bukan tanpa tujuan dan hukum yang
pasti. Keyakinan tentang sunatullah menyebabkan orang beriman memberikan usaha
terbaiknya untuk mencapai sesuatu yang diinginkanya. Salah satu pesan Allah Swt
yang menjadi pegangan orang beriman adalah
surah Ar-Rad :11 yang menyatakan
bahwa “Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga kaum itu sendiri
berusaha mengubah keadaan mereka.
3. Menyempurnakan
Ikhtiar dan tawakal
Tawakal artinya
menyerahkan segala keputusan atas apapun kepada Allah swt. Bertawakal bukan
berarti menyerah tanpa berusaha dan melakukan evaluasi atas usaha yang telah
dilakukan melainkan sebagai bentuk keyakinan terhadap Allah Swt. Sebagai orang
yang beriman, kegagalan tidak dipandang sebagai kehancuran, tetapi sebagai
pelajaran untuk maju di masa depan. Keberhasilan tidak menjadi kesombongan
karena yakin bahwa keberhasilan yang diraih adalah anugrah dari Allah
kepadanya.
Demikian artikel yang dapat penulis
sampaikan. semoga dapat menambah wawasan dan menambah keimanan kita kepada
Allah SWT.
Sumber :
Thoyar, Husni : 2011, “pendidikan Agama Islam untuk SMA kelas
XII”,pusat kurikulum dan perbukuan kementrian pendidikan
Nasional
No comments:
Post a Comment