Media Dakwah, Pendidikan, Teknologi dan kesehatan

cari artikel anda disini

Sunday, November 5, 2017

Tata Cara Penguburan Jenazah Lengkap disertai Dalil dan Do’a

Tata Cara Penguburan Jenazah Lengkap disertai Dalil dan Do’a



Sahabat binsani yang budiman,  setelah jenazah dimandikan, dikafani, dan disholatkan, maka tugas terakhir bagi sesama muslim adalah mengubur jenazah tersebut dengan layak, perhatikan hadits berikut :
عن ابن مسعود قال من اتبع جنازة فليحمل بجوانب السّريرِ كلّها فانّه من السنة . روه ابن ماجه
Artinya: Dari Ibnu Mas’ud ia berkata : “barang siapa mengikuti jenazah hendaklah memikul pada keempat penjuru keranda karena yang demikian itu termasuk sunnah Nabi saw. (H.R. Ibnu Majjah)
 Dari diatas di jelaskan bahwa mengantar jenazah merupakan satu amal kebaikan. Mengubur jenazah hukumnya juga fardu kifayah. Lubang kubur hendaknya dipersiapkan terlebih dahulu sebelum jenazah diberangkatkan, sehingga ketika jenazah sampai dipemakaman dapat segera dikuburkan. Lubang kubur dibuat cukup dalam agar tidak mengeluarkan bau busuk dan di bongkar oleh binatang buas. Di dasar lubang buatlah kembali lubang kecil sesuai dengan tubuh jenazah yang berguna untuk meletakan jenazah.


Mengubur jenazah dilakukan dengan memasukkan jenazah ke liang lahat dengan hati-hati. Pada saat memasukkan jenazah di sunnahkan membaca do’a sebagai berikut :
بسم الله وعلى ملة رسولِ الله
Artinya : Dengan nama Allah dan atas nama Rasulullah.
Jenazah diletakkan dengan posisi miring menghadap kiblat. Sebagai penyangga boleh menggunakan tanah yang dikeraskan di belakang punggung dan kepala jenazah. Selanjutnya tali-tali dibuka dan bagian muka dibuka sedikit agar pipi kanan dan ujung kaki menempel di tanah. Kemudian ditutup denhgan papan kayu dan di timbun dengan tanah. Timbunan tanah boleh di tinggikan lebih kurang satu jengkal dan memberinya tanda cukup dengan batu nisan. Umat Islam hendaknya memohon ampun untuk si jenazah. Perhatikan sabda Rasulullah sebagai berikut.
عن عشمان كان النبي صلى الله عليه وسام اذا فرغ من دفن الميت وقف غليه فقال : اسغفرو الاخيكم وسلوا له التثبيت فانه الان يسال .   رواه ابو داود و الحاكم
Artinya ; Dari usman, “ Nabi saw. Jika selesai menguburkan jenazah berdirilah beliau, lalu bersabda, ’mintakanlah ampun saudaramu dan mintakanlah supaya dia berketetapan, sebab ia sekarang sedang ditanya ( H.R. Abu Daud dan Hakim)
Sampai disini selesai sudah penyelenggaraan jenazah. Umat Islam dianjurkan trurt berbela sungkawa terhadap keluarga yang ditinggalkan. Tindakan ini disebut Takziah. Takziah lebih baik dilakukan sebelum jenazah diberangkatkan. Takziah bertujuan untuk meghibur ahli mayit agar bersabar dan tidak berkeluh kesah dengan meninggalnya salah satuu anggota keluarga. Selain itu takziah bertujuan untuk mendo’akan jenazah agar mendapat ampunan Allah Swt.
Islam menuntunkan beberapa adab pada saat bertakziah sebagai berikut :
a.       Mendo’akan orang yang meninggal dunia
b.      Menghindari pembicaraan yang dapat menambah kesedihan keluarga.
c.       Menghindari gelak tawa dan canda ditengah kesedihan keluarga yang ditinggalkan
d.      Mengusahakan turut serta menyalatkan jenazah dan mengantarnya hingga kubur

e.       Membuatkan makanan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Sahabat binsani yang budiman, dalam mengantarkan jenazah terdebat beberapa perdebatan dikalangan masyarakat. Diantaranya adalah bagaimana hukumnya wanita mengiring jenazah sampai ke pemakaman.mari kita simak beberapa hadits berikut
Dalilnya hadist Ummu ‘Athiyyah:

نهينا عن اتباع الجنائز ولم يعزم علينا

Kami dilarang untuk mengantar jenazah dan beliau tidak menguatkannya atas kami.” (HR. Al-Bukhary dan Muslim)

Berkata Ibnu Hajar:

قوله ولم يعزم علينا أي ولم يؤكد علينا في المنع كما أكد علينا في غيره من المنهيات فكأنها قالت كره لنا أتباع الجنائز من غير تحريم

Ucapan beliau (Ummu ‘Athiyyah): (dan tidak menguatkan atas kami) maksudnya adalah tidak menegaskan larangan sebagaimana beliau tegaskan pada larangan-larangan yang lain, sepertinya beliau (Ummu ‘Athiyyah) berkata: Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci mengantar jenazah bagi wanita tanpa mengharamkan.” (Fathul Bary 3/145)

Berkata Abul Abbas Al-Qurthuby:

أي: لم يحرم علينا، ولم يشدد علينا، وظاهر كلامها أنهن نهين عن ذلك نهي تنزيه وكراهة

Maksudnya: Tidak mengharamkannya atas kami, dan tidak melarang dengan keras, dan dhahir ucapan beliau bahwasanya para wanita dimakruhkan dari yang demikian.” (Al-Mufhim 2/591).

Berkata An-Nawawy:

واما النساء فيكره لهن اتباعها ولا يحرم هذا هو الصواب

Adapun para wanita maka makruh mengantar jenazah dan tidak diharamkan, dan ini yang benar.” (Al-Majmu’ 5/236).

Namun bukan berarti kita bermudah-mudahan dalam hal ini karena meskipun larangan itu bersifat makruh kita tetap diperintahkan untuk menjauhinya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ما نهيتكم عنه فاجتنبوه وما أمرتكم به فافعلوا منه ما استطعتم

Apa yang aku larang maka hendaklah kalian jauhi dan apa yang aku perintahkan maka hendaknya kalian lakukan semampu kalian.” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).

Kesimpulan
Dari beberapa hadits di atas penulis menarik kesimpulan bahwa wanita mengiring jenazah hingga ke makam hukumnya adalah makruh. Meskipun jenazah tersebut termasuk anggota keluarga. Dan membiasakan diri melakukan hal-hal yang dimakruhkan ditakutkan bisa menjadikan seseorang dengan mudah melakukan yang haram.

Demikian artikel yang dapat penulis sampaikan semoga dapat menambah wawasan kita semua. Apabila dalam dalam tulisan ada benarnya mudah-mudahan kita mendapat ridhlo dari Allah swt. Dan apabila ada kekurangan yang ada dalam tulisan ini maka penulis mohon maaf sebeasar-besarnya.

mau cari materi PAI smk yang lain klik di daftar isi
Sumber :
Thoyar, Husni: 2011, “ Pendidikan Agama Islam Untuk SMA kelas XI” , Jakarta :Pusat Kurikulum dan Perbukuan kementrian pendidikan Nasional ;

No comments: