Media Dakwah, Pendidikan, Teknologi dan kesehatan

cari artikel anda disini

Monday, November 20, 2017

Sikap terhadap orang yang berbeda agama/keyakinan (Al Kafirun : 1-5)

Sikap terhadap orang yang berbeda agama/keyakinan (Al Kafirun : 1-5)

Sahabat binsani yang budiman, di sekeliling kita sering kita jumpai orang yang berbeda agama dan juga beda keyakinan, lantas apa yang perlu sahabat binsani lakukan ketika berjumpa atau bahkan dengan tanpa sengaja orang tersebut menjadi salah satu team kita dalam bekerja.
Tentunya yang sahabat binsani perlu lakukan tidak perlu cemas, enjoi saja karena dalam artikel ini penulis akan menjelaskan bagaimana sikap kita terhadap orang yang berlainan agama tanpa mengecilkan perasaan satu sama lain.
Kita tengok sejarah dulu yuuuk....

Suatu hari, kaum kafir Quaraisy mengutus beberapa orang untuk menemui Muhammad. “ hai Muhammad, Hentikan dakwahmu mengajak warga mengikuti agamamu. Bagaimana kita saling berbagi. Satu hari kami menyembah tuhanmu dan satu hari engkau menyembah Tuhan kami ?”. Nabi Muhammad mendengar tawaran seperti itu menolak dengan halus, selanjutnya turunlah surah Alkafirun :1-6.
Bagaimanakah sebenarnya cara kita bersikap kepada orang-orang non muslim?......
Inilah yang akan kita bahas dalam artikel ini.
SURAT Al kafirun  : 1-6.
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾


Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, (1) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. (2) Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. (3) Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (4) dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. (5)  Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku". (6)


-          Isi Kandungan Al Kafirun 1-6
Dari surat di atas sudah jelas bahwa umat Islam dianjurkan untuk tidak mencampur adukkan agama/ keyakinan terutama dalam masalah aqidah. Surat Al kafirun adalah Ikrar penolakan terhadap semua bentuk praktek peribadatan kepada selain Allah SWT. Yang dilakukan oleh kaum kafir. Islam menganjurkan umatnya bertoleransi. Akan tetapi jika sudah menyangkut masalah akidah, keimanan, dan Ibadah Islam tidak lagi mengenal toleransi.
Secara umum surah Al Kafirun mengandung makna toleransi terhadap agama lain dan kepercayaanya. Toleransi ini berarti pengakuan tentang adanya realita perbedaan agama dan keyakinan, bukan pengakuan pembenaranterhadap agama dan keyakinan selain Islam.
Surah Al Kafirun merupakan pedoman bagi umat Islam dalam bersikap menghadapi perbedaan yang ada, selain itu. Surah Al kafirun juga merupakan pedoman dalam meletakkan hubungan sosial, perbedaan agama dan keyakinan tidak menutup jalan untuk tolong-menolong. Perbedaan agam tidak menjadi alasan untuk bermusuhan.
Dendam dan permusuhan antar golongan tidak ada manfaatnya, tetapi hanya akan mendatangkan musibah, kesengsaraan, dan kerugian. Kita tidak mengganggu agama lain dan tidak diganggu oleh agama lain juga. Jangan sampai sikap toleransi melunturkan keyakinan terhadap agama sendiri.

-          Kebebasan beragama dalam piagam Madinah
Salah satu nilai Hak Asasi Manusia (HAM) yang selalu melekat pada diri setiap manusia adalah agama. Pengakuan masyarakat yang plural, mislanya agama yang dianut, ternyata telah diakomodatif dalam piagam Madinah.
Pada pasal 25 Piagam Madinah disebutkan “Kaum Yahudi dari Bani Auf adalah satu umat dengan mukminin. Bagi kaum Yahudi Agama mereka dan bagi kaum muslimin agama mereka.(kebebasan ini berlaku) juga bagi sekutu-sekutu mereka sendiri, kecuali bagi orang-orang yang berbuat kezaliman dan kejahatan, merusak diri dan keluarga mereka.”
Dalam piagam di atas secara jelas ada jaminan bahwa umat yahudi bebas menjalankan ajaran agama mereka sebagaimana umat Islam yang diberi kebebasan, meskipun ada perbedaan keyakinan agama, umat Islam dan Yahudi tetap bisa hidup berdampingan dalam negara madinah.
-          Kesimpulan yang dapat di ambil dari surah Al Kafirun
a.       Islam mengakui terhadap realita keberadaan agama dan keyakinan lain
b.      Islam mengijinkan umatnya berinteraksi dengan umat lain hanya dalam bidang muamalah
c.       Islam melarang toleransi dalam bidang akidah dan Ibadah
d.      Islam secara tegas menolak segala bentuk kemusyrikan, ritual ibadah, atau hukum yang terdapat dalam agama lain.
Demikian sahabat binsani yang dapat penulis sampaikan, semoga dengan artikel ini kita dapat menambah keimanan dan tidak ragu lagi bertoleransi meskipun dengan umat pemeluk agama lain selama tidak menganggu akidah.

mau cari materi PAI smk yang lain klik di daftar isi

Sumber :
Departemen Agama : 2015, Al-Qur’an dan Terjemahanya”, PT. Karya Azzahra Mandiri; Jakarta
Thoyar, Husni : 2011, “pendidikan Agama Islam untuk SMA kelas XII”,pusat kurikulum dan perbukuan kementrian pendidikan Nasional






No comments: