Pengertian Ilmu
Menuntut ilmu dalam bahasa Arab disebut juga
dengan tholabul 'ilmi. Menuntut ilmu adalah bagian dari sebuah
ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
Ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu (alima, ya’lamu, ‘ilman) yang berarti
mengerti, memahami benar-benar.
Ilmu dari segi Istilah ialah Segala pengetahuan
atau kebenaran tentang sesuatu yang datang dari Allah SWT yang diturunkan
kepada Rasul-rasulNya dan alam ciptaanNya termasuk manusia yang memiliki aspek
lahiriah dan batiniah.
Ilmu dalam bahasa Inggris disebut science,
sedangkan pengertian ilmu yang terdapat dalam kamus bahasa Indonesia adalah
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala gejala
tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
Islam tidak membedakan laki – laki maupun
perempuan dalam hal menuntut ilmu. Semuanya memiliki kedudukan yang sama. Akan
tetapi ada beberapa kewajiban yang diperintahkan Allah Swt. dan Rasul-Nya yang
membedakan lak-laki dengan perempuan.
Hukum menuntut ilmu
Istilah menuntut Ilmu sangatlah luas, bisa ilmu
yang bermanfaat dan juga bisa ilmu yang tidak bermanfaat. Hukum mencari ilmu
yang tidak bermanfaat adalah haram, baik sukses maupun gagal. Sedangkan mencari
ilmu yang bermanfaat adalah wajib.
Hukum menuntut ilmu ada dua:
a.
Fardu kifayah
Hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai golongan kafir. Seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya.
b.
Fardu ‘Ain
Hukum mencari ilmu menjadi fardu ‘ain jika ilmu
itu tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala
situasi dan kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya,
ilmu tentang tatacara beribadah, dan sebagainya.
Dalam Islam, menuntut ilmu hukumnya adalah wajib.
Baik untuk laki – laki maupun perempuan. Perintah pertama yang diberikan kepada
Nabi Muhammad juga adalah kita harus membaca atau belajar.
ù&tø%$#
ÉOó$$Î/
y7În/u
Ï%©!$#
t,n=y{
ÇÊÈ t,n=y{
z`»|¡SM}$#
ô`ÏB
@,n=tã
ÇËÈ ù&tø%$#
y7/uur
ãPtø.F{$#
ÇÌÈ Ï%©!$#
zO¯=tæ
ÉOn=s)ø9$$Î/
ÇÍÈ zO¯=tæ
z`»|¡SM}$#
$tB
óOs9
÷Ls>÷èt
ÇÎÈ
. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan
manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. al-‘Alaq/96:1-5)
Islam tidak membedakan laki – laki maupun
perempuan dalam hal menuntut ilmu. Semuanya memiliki kedudukan yang sama. Akan
tetapi ada beberapa kewajiban yang diperintahkan Allah Swt. dan Rasul-Nya yang
membedakan lak-laki dengan perempuan.
Laki – laki dan perempuan sama – sama sebagai
khalifah dan hamba di bumi. Untuk menjadi khalifah (pemimpin) memerlukan ilmu
pengetahuan yang luas dan memadai untuk mengelola apa yang diperintahnya dengan
baik dan penuh tanggungjawab. Sama halnya dengan hamba, untuk mencapai
kedudukan yang tinggi (keimanan) kepada Allah SWT, maka dibutuhkan ilmu yang
luas pula,
Menuntut ilmu tidak mementingkan jarak dan waktu.
Ada pepatah mengatakan Tuntutlah ilmu walau ke negeri china. Begitu juga dengan
waktu, tuntutlah ilmu sejak lahir hingga meninggal dunia.
Keutamaan orang yang menuntut ilmu
Orang – orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Berikut keutamannya:
a.
Diberi derajat yang tinggi di sisi Allah
“Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S.
al-Mujadillah/58:11)
b.
Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti
Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda,
“Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan
akan diberikan pahalanya bersama para nabi.” (H.R. ad-Dailami)
c.
Merupakan sedekah yang paling utama
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda,
“Sedekah yang paling utama adalah jika seorang muslim mempelajari ilmu dan
mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim.” (H.R. Ibnu Majah)
d.
Lebih utama dari seorang ahli ibadah
Dari Ali bin Abi Talib ra. Rasulullah saw. bersabda,
“Seorang alim yang dapat mengambil manfaat dari ilmunya, lebih baik dari seribu
orang ahli ibadah.” (H.R. ad-Dailami) e. Lebih utama dari śalat seribu raka’at
Dari Abu Żarr, Rasulullah saw. bersabda, “Wahai
Aba ªarr, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu
daripada śalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu
pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada śalat seribu
rakaat.” (H.R. Ibnu Majah)
e. Mendapat pahala seperti orang yang sedang berjihad di jalan Allah
Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda,
“Bepergian ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada
berjihad fi sabilillah.” (H.R. ad-Dailami).
f.
Dimudahkan jalannya menuju surge dan dinaungi malaikat
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda,
“Tidaklah sekumpulan orang yang berkumpul di suatu rumah dari rumah-rumah
(masjid) Allah ‘Azza wa Jalla, mereka mempelajari kitab Allah dan mengkaji di
antara mereka, melainkan malaikat mengelilingi dan menyelubungi mereka dengan
rahmat, dan Allah menyebut mereka di antara orang-orang yang ada di sisi-Nya.
Dan tidaklah seorang meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu melainkan Allah
memudahkan jalan baginya menuju
surga.” (H.R. Muslim dan Ahmad).
DALIL TENTANG ILMU
Dalam Al-Qur'an banyak sekali dalil yang tentang keutamaan
menuntut ilmu ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi umat
manusia sejak lahir sampai mati.
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sÎ) @Ï% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿt ª!$# öNä3s9 ( #sÎ)ur @Ï% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùöt ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uy 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ×Î7yz ÇÊÊÈ
Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(Almujadillah :11)
Dari ayat diatas jelaslah bahwasanya orang yang memeliki ilmu
derajatnya lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang tidak berilmu,
kita sebagai kaum muslimin juga tahu bahwasanya manusia diangkat sebagai
kholifah dimuka bumi ini dikarena dikarenakan pengetahuannya bukan karena
bentuknya ataupun asal kejadiannya Sementara itu dalam surat lain Allah berfirman
ô`¨Br&
uqèd
ìMÏZ»s%
uä!$tR#uä
È@ø©9$#
#YÉ`$y
$VJͬ!$s%ur
âxøts
notÅzFy$#
(#qã_ötur
spuH÷qu
¾ÏmÎn/u
3
ö@è%
ö@yd
ÈqtGó¡o
tûïÏ%©!$#
tbqçHs>ôèt
tûïÏ%©!$#ur
w
tbqßJn=ôèt
3
$yJ¯RÎ)
ã©.xtGt
(#qä9'ré&
É=»t7ø9F{$#
ÇÒÈ
Artinya : (apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih
beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan
berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat
Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah
yang dapat menerima pelajaran. (AzZumar : 9)
manusia itu untuk berfikir apakah kira-kira manusia yang berilmu
dengan manusia yang tidak berilmu itu sama.
Dengan demikian jelaslah bahwa Islam sangat memuliakan orang-orang
yang berilmu bahkan menganggap orang yang berilmu itu sebagai penerus Rosul,
apa yang disampaikannya akan menjadi penerang jalan yang lurus, amalan orang
yang berilmu sama dengan amalan jihad.
Imam Al-Ghazali mengatakan : "Allah mengangkat derajat
orang-orang dengan
ilmu, lalu menjadikan mereka kebaikan sebagai pemimpin dan pepberi
petunjuk yang diikuti, petuntuk dalam kebaikan, jejak mereka mereka diikuti dan
perbuatan mereka
diamalkan.
Para malaikat ingin menghiasi mereka dan mengusap mereka dengan
sayap- sayapnya. Setiap yang basah dan yang kering bertasbih bagi mereka dan
memohon ampun bagi mereka, bahkan ikan-ikan dilaut dan binatang-binatang,
hewan-hewan buas dan ternak-ternak didaratan serta bintang-bintang dilangit.
Karena Ilmu menghidupkan hati dan menerangi pandangan yang gelap serta
menguatkan yang lemah. Dengan Ilmu hamba mencapai kedudukan orang-orang yang
salih.
Rasulullah SAW, ”Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar
atau dirham, yang mereka wariskan adalah al-ilmu . Barang siapa yang mengambil
warisan tersebut, maka ia telah mendapatkan sesuatu yang besar” ( H.R Abu Dawud
dan At Tirmdzi)
Perkataan Rasulullah SAW, “ Kalian lebih tau tentang urusan dunia
kalian” (H.R Muslim)
Ilmu lainnya seperti ilmu fisika, kimia, akuntansi dst tetap
memiliki faidah jika memenuhi batasan berikut:
- Menolong dalam
ketaatan kepada Allah Azza wa jalla dan menyebarkan agama islam.
- Terkadang
hukumnya menjadi wajib, ketika mempelajarinya termasuk persiapan yang Allah
perintahkan dalam firmannya: (dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan
apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang
(yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan
orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah
mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan
dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)). (QS.
Al-Anfaal: 60)
Baca Selengkapnya
https://www.papakuguru.com/2018/02/materi-pai-sma-semangat-menuntut-ilmu.html#ixzz6jNiUv0VZ
https://www.belajarsingkat.com/2018/01/rangkuman-pai-memahami-makna-menuntut-ilmu.html
No comments:
Post a Comment