Sahabat Binsani, Sungguh sangat malu bukan apabila kamu mendengar
aib diri kita sedang dibicarakan oleh orang lain. Tentunya secara spontan kamu pengenya marah, balas dendam, mencari-cari
kesalahan orang yang pernah membuka aib
kamu tadi. Menggunjing, membicarakan atau mengatakan sesuatu yang tidak disukai
orang atau kelompok lain baik fisik, akhlak, aib dan keburukan lain tidak
disukai oleh Allah. itulah gambaran kecil perilaku gibah. Nah, dalam
artikel ini marilah kita bersama-sama
mempelajari siafat gibah.
1.
Pengertian
Gibah
Perilaku Gibah
masih ada kaitanya dengan Israf. Gibah berarti Menggunjing, yaitu membicarakan
atau mengatakan sesuatu yang tidak disukai orang atau kelompok lain baik
tentang fisik, keturunan, akhlak, aib, dan keburukan yang kadang hal tersebut
tidak berdasarkan bukti yang belum tentu kebenaranya. Tentunya perbutan
tersebut termasuk dosa yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain. selain
pelakunya di azab di Dunia, di akhira kelakpun juga akan mendapat balasan yang
menyedihkan. Perhatikan Firman Allah Sebagai berikut :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ
الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا
تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ
أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا
اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ [٤٩:١٢]
Artinya
:Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan
janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama
lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(QS. Al Hujurat
(49) : 12).
2.
Contoh
dan Penyebab Perilaku Gibah
Perilaku
Gibah sering sekali kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku Gibah
dapat dilakukan dengan berbagi cara yang merupakan sekaligus contoh gibah. Di
antaranya adalah sebagai berikut :
a.
Membicarakannya
kepada orang lain.
b.
Mengatakan
kepada yang bersangkutan untuk melecehkanya
c.
Bergunjing
dalam hati.
d.
Menirukan
keadaan orang yang digunjingkan sehingga oranglain mengetahui keadaan itu
e.
memberikan
isyarat pada keturunan atau aib orang lain.
Perilaku
Gibah Merupakan perilaku tercela. Perilaku tersebut terjadi karena dorongan
perilaku tertentu. ada beberapa hal yang mendorong seseorang melakukan gibah
diantaranya :
a.
Melampiaskan
kemarahan
b.
Rasa
Dengki
c.
Ingin
mengembalikan keadaan karena merasa diri kita menjadi korban keadaan yangn
tidak diinginkan
d.
Rasa
sombong
e.
Menyesuaikan
diri dengan pergaulan teman
f.
Hanya
bercanda dan bergurau.
3.
Akibat
perilaku Gibah
Sebagaimana
telah dijelaskan di atas bahwa perilaku gibah merupakan perbuatan tercela. oleh
karenya gibah membawa dampak negatif bagi diri pelaku maupun orang lain.
beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari perilaku gibah antara lain :
a.
Merugikan
Orang lain.
b.
Menimbulkan
perpecahan dan permusuhan
c.
menybabkan
dosa
d.
menimbulkan
perasaan dendam
4.
Cara
Menghindari Perilaku Gibah dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah
kita mengetahui bahaya yang ditimbulkan akibat perilaku gibah. Tentunya kita
terdorong untuk menghindari perilaku tersebut. Hal-hal yang dapat dilakukan
untuk menghidari perilaku gibah adalah ;
a.
Senantiasa
menjaga lisan
b.
tidak
berburuk sangka kepada orang lain
c.
selalu
menjaga nama baik pihak lain
d.
menghindari
pembicaraan yang menyangkut keburukan orang lain
e.
senantiasa
ingat kepada Allah
Pada dasarnya
perilaku gibah dilarang, tetapi terdapat beberapa gibah yang diperbolehkan.
kebolehan gibah ini bukan kebolehan yang mutlak dan dapat dilakukan dengan
melampaui batas, melainkan kebolehan yang sebatas diperlakukan.
Gibah
diperbolehkan pada saat kita hendak mencari permasalahan yang tidak dapat
disampaikan kecuali membicarakan kesalahan orang lain. Gibah lain yang
diperbolehkan adalah saat kita memberi contoh kasus sebagai bahan pendidikan. Contoh lain adalah saat gibah dilakukan untuk
memperbaiki kesalahan dan bersaksi di muka pengadilan.
Demikian
sahabat binsani dan pembaca yang budiman. kita telah mengetahui betapa
bahayanya perilaku gibah. semoga dengan artikel ini kita lebihh mampu menjaga
lisan supaya tidak terjadi hal-hal yang berkaitan dengan bahaya gibah.
sumber :
Departemen Agama : 2015, Al-Qur’an
dan Terjemahanya”, PT. Karya Azzahra Mandiri; Jakarta
Thoyar, Husni : 2011, “pendidikan
Agama Islam untuk SMA kelas XII”,pusat kurikulum dan perbukuan kementrian
pendidikan Nasional. Hal 175-178
No comments:
Post a Comment