Media Dakwah, Pendidikan, Teknologi dan kesehatan

cari artikel anda disini

Friday, February 2, 2018

Bahaya perilaku Gibah, Apa sebab? dan Bagaimana Cara Menghindarinya.


Sahabat Binsani, Sungguh sangat malu bukan apabila kamu mendengar aib diri kita sedang dibicarakan oleh orang lain. Tentunya secara spontan kamu  pengenya marah, balas dendam, mencari-cari kesalahan  orang yang pernah membuka aib kamu tadi. Menggunjing, membicarakan atau mengatakan sesuatu yang tidak disukai orang atau kelompok lain baik fisik, akhlak, aib dan keburukan lain tidak disukai oleh Allah. itulah gambaran kecil perilaku gibah. Nah, dalam artikel ini marilah kita bersama-sama  mempelajari siafat gibah.
1.      Pengertian Gibah
Perilaku Gibah masih ada kaitanya dengan Israf. Gibah berarti Menggunjing, yaitu membicarakan atau mengatakan sesuatu yang tidak disukai orang atau kelompok lain baik tentang fisik, keturunan, akhlak, aib, dan keburukan yang kadang hal tersebut tidak berdasarkan bukti yang belum tentu kebenaranya. Tentunya perbutan tersebut termasuk dosa yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain. selain pelakunya di azab di Dunia, di akhira kelakpun juga akan mendapat balasan yang menyedihkan. Perhatikan Firman Allah Sebagai berikut :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ [٤٩:١٢]
Artinya :Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(QS. Al Hujurat (49) : 12).
  
2.      Contoh dan Penyebab Perilaku Gibah
Perilaku Gibah sering sekali kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku Gibah dapat dilakukan dengan berbagi cara yang merupakan sekaligus contoh gibah. Di antaranya adalah sebagai berikut :
a.       Membicarakannya kepada orang lain.
b.      Mengatakan kepada yang bersangkutan untuk melecehkanya
c.       Bergunjing dalam hati.
d.      Menirukan keadaan orang yang digunjingkan sehingga oranglain mengetahui keadaan itu
e.       memberikan isyarat pada keturunan atau aib orang lain.

Perilaku Gibah Merupakan perilaku tercela. Perilaku tersebut terjadi karena dorongan perilaku tertentu. ada beberapa hal yang mendorong seseorang melakukan gibah diantaranya :
a.       Melampiaskan kemarahan
b.      Rasa Dengki
c.       Ingin mengembalikan keadaan karena merasa diri kita menjadi korban keadaan yangn tidak diinginkan
d.      Rasa sombong
e.       Menyesuaikan diri dengan pergaulan teman
f.       Hanya bercanda dan bergurau.
3.      Akibat perilaku Gibah
Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa perilaku gibah merupakan perbuatan tercela. oleh karenya gibah membawa dampak negatif bagi diri pelaku maupun orang lain. beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari perilaku gibah antara lain :
a.       Merugikan Orang lain.
b.      Menimbulkan perpecahan dan permusuhan
c.       menybabkan dosa
d.      menimbulkan perasaan dendam
4.      Cara Menghindari Perilaku Gibah dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah kita mengetahui bahaya yang ditimbulkan akibat perilaku gibah. Tentunya kita terdorong untuk menghindari perilaku tersebut. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghidari perilaku gibah adalah ;
a.       Senantiasa menjaga lisan
b.      tidak berburuk sangka kepada orang lain
c.       selalu menjaga nama baik pihak lain
d.      menghindari pembicaraan yang menyangkut keburukan orang lain
e.       senantiasa ingat kepada Allah

Pada dasarnya perilaku gibah dilarang, tetapi terdapat beberapa gibah yang diperbolehkan. kebolehan gibah ini bukan kebolehan yang mutlak dan dapat dilakukan dengan melampaui batas, melainkan kebolehan yang sebatas diperlakukan.
Gibah diperbolehkan pada saat kita hendak mencari permasalahan yang tidak dapat disampaikan kecuali membicarakan kesalahan orang lain. Gibah lain yang diperbolehkan adalah saat kita memberi contoh kasus sebagai bahan pendidikan.  Contoh lain adalah saat gibah dilakukan untuk memperbaiki kesalahan dan bersaksi di muka pengadilan.
Demikian sahabat binsani dan pembaca yang budiman. kita telah mengetahui betapa bahayanya perilaku gibah. semoga dengan artikel ini kita lebihh mampu menjaga lisan supaya tidak terjadi hal-hal yang berkaitan dengan bahaya gibah.


sumber :
Departemen Agama : 2015, Al-Qur’an dan Terjemahanya”, PT. Karya Azzahra Mandiri; Jakarta
Thoyar, Husni : 2011, “pendidikan Agama Islam untuk SMA kelas XII”,pusat kurikulum dan perbukuan kementrian pendidikan Nasional. Hal 175-178



No comments: