Inilah Rahasia Membaca Surat Al-Kahfi di Malam Jum’at
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barrakatuh
Segala Puji bagi Allah Swt Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan nikmat serta hidayahnya. Selanjutnya semoga Allah selalu memberi safaat kepada nabi Muhammad Saw beserta keluarga, Sahabat, serta umat-umatnya yang senantiasa taat hingga akhir zaman nanti.
Sahabat binsani yang budiman,
Betapa banyak orang lalai dari amalan yang satu ini ketika malam Jum’at atau
hari Jum’at, yaitu membaca surat Al Kahfi. Atau mungkin sebagian orang belum
mengetahui amalan ini. Padahal membaca surat Al Kahfi adalah suatu yang
dianjurkan (mustahab) di hari Jum’at karena pahala yang begitu besar
sebagaimana berita yang dikabarkan oleh orang yang benar dan membawa ajaran
yang benar yaitu Nabi Muhammad Saw. Baiklah
sahabat binsani sebelum kita merujuk ke hadits alangkah baik mari di lihat dulu
tema yang akan kita bahas pada malam hari ini.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ
الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ
الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُ عِوَجًا ۜ [١٨:١]قَيِّمًا
لِّيُنذِرَ بَأْسًا شَدِيدًا مِّن لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ
يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا حَسَنًا [١٨:٢]مَّاكِثِينَ
فِيهِ أَبَدًا [١٨:٣]وَيُنذِرَ الَّذِينَ قَالُوا
اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا [١٨:٤]مَّا لَهُم بِهِ
مِنْ عِلْمٍ وَلَا لِآبَائِهِمْ ۚ
كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ ۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبًا [١٨:٥]فَلَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلَىٰ آثَارِهِمْ
إِن لَّمْ يُؤْمِنُوا بِهَٰذَا الْحَدِيثِ أَسَفًا [١٨:٦]إِنَّا
جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ
عَمَلًا [١٨:٧]وَإِنَّا لَجَاعِلُونَ مَا
عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا [١٨:٨]أَمْ حَسِبْتَ
أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا [١٨:٩]إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا
رَبَّنَا آتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا [١٨:١٠]
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan
kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di
dalamnya;
sebagai bimbingan yang lurus, untuk
memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita
gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa
mereka akan mendapat pembalasan yang baik,
mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
Dan untuk memperingatkan kepada orang-orang
yang berkata: "Allah mengambil seorang anak".
Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan
tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata
yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.
Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh
dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak
beriman kepada keterangan ini (Al-Quran).
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di
bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara
mereka yang terbaik perbuatannya.
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan
menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.
Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang
mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda
kekuasaan Kami yang mengherankan?
(Ingatlah)
tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka
berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".
Isi
kandungan Al-kahfi 1-10
1.
Diturunkannya
Al-Qur’an sebagai penunjuk jalan yang lurus.
2.
Menghibur
Nabi SAW sebab orang kafir pada jaman itu belum beriman.
3.
Keajaiban
dalam kisah Ashabul Kahfi.
4.
Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan untuk bersabar ketika menghadapi
orang-orang fakir.
5.
Ancaman
untuk orang kafir yang pada saatnya akan memperoleh siksa dan bala’ (musibah)
6.
Janji
kepada orang-orang beriman yang akan memperoleh balasan yang baik.
7.
Perumpamaan
bagi orang beriman dan orang kafir dalam hidup di dunia
8.
Permisalan
dunia dengan turunnya hujan dari langit dan tanaman yang tumbuh subur.
9.
Dunia
yang teranggap hanyalah ketaatan pada Allah saja.
10. Penyebutan kejadian pada hari kiamat kelak.
11. Pembacaan kitab catatan antara amal baik dan buruk.
12. Manusia akan dibukakan kebenaran.
13. Iblis tidak mau sujud kepada Adam
14. Keadaan orang kafir saat memasuki neraka.
15. Orang yang mendukung kebatilan ketika berdebat dengan orang yang
mendukung pada kebenaran.
16. Kisah tentang umat pada saat itu yang telah hancur agar kita
terlibat mengenai hal itu.
17. Cerita Nabi Musa dan Khidr.
18. Cerita Dzulqarnain.
19. Bangunan yang menutupi Ya’juj dan Ma’juj.
20. Rahmat yang akan turun pada saat hari kiamat.
21. Tidak bergunanya amalan orang-amalan kafir.
22. Balasan untuk orang beriman yang berbuat kebaikan
23. Ilmu Allah tidak akan habis untuk dicatat.
24. Perintah untuk ikhlas saat beribadah serta perintah untuk mengikuti
Sunah Rasul.
. Hari Jum’at merupakan hari yang
mulia. Bukti kemuliaannya, Allah mentakdirkan beberapa kejadian besar pada hari
tersebut. Dan juga ada beberapa amal ibadah yang dikhususkan pada malam dan
siang harinya, khususnya pelaksanaan shalat Jum’at berikut amal-amal yang
mengiringinya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ
فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ قُبِضَ وَفِيهِ النَّفْخَةُ وَفِيهِ الصَّعْقَةُ
"Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling afdhal adalah
hari Jum'at. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan, dan pada hari itu
juga ditiup sangkakala dan akan terjadi kematian seluruh makhluk. . . . "
(HR. Abu Dawud, an Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan al Hakim dari hadits Aus bin
Aus)
Amal Khusus di Hari Jum'at
Pada dasarnya, tidak dibolehkan menghususkan ibadah tertentu pada
malam Jum’at dan siang harinya, berupa shalat, tilawah, puasa dan amal lainnya
yang tidak biasa dikerjakan pada hari-hari selainnya. Kecuali, ada dalil khusus
yang memerintahkannya. Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah
radliyallaahu 'anhu, bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda;
لَا تَخُصُّوا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ
بَيْنِ اللَّيَالِي ، وَلَا تَخُصُّوا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ الْأَيَّامِ
، إلَّا أَنْ يَكُونَ فِي صَوْمٍ يَصُومُهُ أَحَدُكُمْ
“Janganlah
menghususkan malam Jum’at untuk mengerjakan shalat dari malam-malam lainnya,
dan janganlah menghususkan siang hari Jum’at untuk mengerjakan puasa dari
hari-hari lainnya, kecuali bertepatan dengan puasa yang biasa dilakukan oleh
salah seorang kalian.” (HR. Muslim, al-Nasai, al-Baihaqi, dan Ahmad)
.
Surat Al-Kahfi dan Fitnah Dajjal
Manfaat lain surat Al-Kahfi yang telah dijelaskan Nabi shallallahu
'alaihi wasallam adalah untuk menangkal fitnah Dajjal. Yaitu dengan membaca dan
menghafal beberapa ayat dari surat Al-Kahfi. Sebagian riwayat menerangkan
sepuluh yang pertama, sebagian keterangan lagi sepuluh ayat terakhir.
Imam Muslim meriwayatkan dari hadits al-Nawas bin Sam’an yang cukup
panjang, yang di dalam riwayat tersebut Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, “Maka barangsiapa di antara
kamu yang mendapatinya (mendapati zaman Dajjal) hendaknya ia membacakan atasnya
ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi.”
Dalam riwayat Muslim yang lain, dari Abu Darda’ radhiyallahu 'anhu,
bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca
sepuluh ayat dari permulaan surat al-Kahfi, maka ia dilindungi dari Dajjal.”
Yakni dari huru-haranya.
Imam
Muslim berkata, Syu’bah berkata, “Dari bagian akhir surat al-Kahfi.” Dan Hammam
berkata, “Dari permulaan surat al-Kahfi.” (Shahih Muslim, Kitab Shalah
al-Mufassirin, Bab; Fadhlu Surah al-Kahfi wa Aayah al-Kursi: 6/92-93)
Imam
Nawawi berkata, “Sebabnya, karena pada awal-awal surat al-Kahfi itu tedapat/
berisi keajaiban-keajaiban dan tanda-tanda kebesaran Allah. Maka orang yang
merenungkan tidak akan tertipu dengan fitnah Dajjal. Demikian juga pada
akhirnya, yaitu firman Allah:
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي
مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ
“Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat)
mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? . . .” QS. Al-Kahfi: 102.
(Lihat Syarah Muslim milik Imam Nawawi: 6/93)
Sumber :
No comments:
Post a Comment