Media Dakwah, Pendidikan, Teknologi dan kesehatan

cari artikel anda disini

Thursday, October 19, 2017

PENJELASAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP ( Surah Ar-Rum (30 : 41-42), Surah Al-A’raf (7) : 56-58, dan Surah Sad (38) : 27)



PENJELASAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP ( Surah Ar-Rum (30 : 41-42), Surah Al-A’raf (7) : 56-58, dan Surah Sad (38) : 27)

Kehidupan manusia sangat tergantung oleh keadaan alam, jika alam sekitar baik maka manusia nyaman dalam menjalani hidup, begitu juga dengan kebalikanya ketika alam rusak manusia juga akan merasa terancam. Semua yang dibutuhkan manusia sudah tersedia di alam. Dengan demikian, menjaga kelestarian alam sangat penting. Dalam kesempatan ini penulis sedikit membahas beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang berhubungan dengan kelestarian lingkungan hidup antara lain :
  1. Surah Ar-Rum (30 : 41-42) kerukan alam oleh manusia
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ .قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِن قَبْلُ ۚ كَانَ أَكْثَرُهُم مُّشْرِكِينَ
Artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) . Katakanlah: "Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)".
·         Penerapan Ilmu tajwid
الْفَسَادُ = al qomariah/ idhar qomariah disebabkan karena ada huruf alif lam bertemu huruf fa’. Maka alif lamnya harus terbaca
بِمَا      = mad thabi’i , disebabkan ada tanda baca fathah bertemu huruf alif, dibaca panjang 2 harakat
لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ = Idhar syafawi, disebabkan terdapat mim sukun bertemu ya
·         Isi kandungan yang terdapat dalam QS 30 : 41-42
Setiap manusia mengemban tugas di muka bumi, yaitu sebagai Khalifah. Manusia diberi tugas oleh Allah Swt untuk mengurus dan melestarikan alam, bukan hanya mengambil tetapi juga harus menjaganya
Kerusakan alam yang terjadi akibat ulah tangan manusia. Manusia mengekploitasi alam tanpa memikirkan akibat dari perbuatanya tersebut. Hal yang semacam ini dapat kita temukan dari berbagai kasus misalnya; hutan gundul, pencemaran air, polusi udara, dan punahnya satwa-satwa yang dilindungi. Selain kerusakan fisik ada juga kerusakan berupa moril, yakni perilaku manusia yang bertentangan dengan syariat-Nya.
Bencana yang terjadi di muka bumi merupakan kehendak Allah Swt. Dengan adanya bencana seharusnya menjadi pelajaran bagi manusia agar selalu menjagga kelestarian bumi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara merawat bumi dengan tidak mengekploitasi lingkungan, serta menunjukkan akhlak yang baik.
Dalam ayat 42 Allah SWT memerintahkan kepada mannusia agar melakukan perjalanan kemuka bumi. Perjalanan yang dimaksud untuk melihat akibat orang-orang yang berbuat kerusakan tertimpa musibah. Seperti kaum nabi Nuh tertimpa banjir akibat berbuat kerusakan, kaum nabi Luth as dimusnahkan oleh Allah karena melampai batas (perilaku seksual).
Perbuatan memrusak bumi biasa dilakukan oleh orang-orang musyrik. Sebab mereka tidak mempercayai Tuhan, sehingga tidak memiliki kontrol ndalam menjalani hidupnya.
Islam mengajarkan umatnya agar menjaga lingkungan, hal ini dapat dilihat dari berbagai ibadah yang dilaksanakan umat Islam, sebagai contoh beribadah haji tidak boleh menebang pohon maupun membunuh binatang. Lingkungan yang terjaga mendatangkan manfaat bagi manusia. Dengan berpegang teguh terhadap syariat-Nya. Kita tidak akan mengalami nasib sebagaimana umat terdahulu yang melampaui batas.
  1. Surah Al-A’raf (7) : 56-58 tentang larangan berbuat kerusakan
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ [٥٦]     وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَنزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۚ كَذَٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَىٰ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ [٥٧]   وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ ۖ وَالَّذِي خَبُثَ لَا يَخْرُجُ إِلَّا نَكِدًا ۚ كَذَٰلِكَ نُصَرِّفُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُرُونَ [٥٨]                 
Artinya : Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur. ( QS. 7 : 56-58)
·         Isi kandungan Surah Al-A’raf 56-58
-          Surah Al-A’raf 56
Menjelaskan bahwa Allah Swt melarang manusia berbuat kerusakan dimuka bumi. Kerusakan yang dimaksud bukan hanya berupa fisik lingkungangan, akan tetapi juga berbuat kerusakan berupa moril seperti bermaksiat, melampaui batas, dan enggan beribadah. Perbuatan merusak baik secara fisik maupun moril sama-sama berbahaya bagi kehidupan manusia. Dengan demikian, kita dianjurkan untuk menjauhinya. Di akhir ayat 56 Allah mememrintahkan kepada manusia agar selalu berdo’a agar selalu dijauhkan dari perbuatan yang menimbulkan kerusakan.berdo’a hendaknya dilakukan dengan penuh harap agar dikabulkan dan rasa takut atas dosa serta ancaman-Nya.
-          Surah Al-A’raf 57
Menjelaskan sebuah proses alam, yaitu proses terjadibya hujan. Air hujan yang turun membawa rahmat, tanah yang semula kering menjadi subur sehingga manusia dapat menanam berbagai macam buah dan tanaman yang berguna bagi manusia dan hewan.
-          Surah Al-A-raf 58
Memberikan perumpamaan dengan tanah yang subur dan tandus. Di atas tanah yang subur, biji yang di tanam dapat tumbuh subur dengan baik, tepai tanah yang tandus meskipun sudah di tanam biji tidak akan tumbuh. Hal ini menggambarkan sifat dan tabiat manusi dalam menerima petunjuk Allah SWT. Dan mengamalkan untuk dirinya sendiri dan masyarkat. Akan tetapi ada manusia yang tidak mau menerima kebenaran. Mereka ibarat tanah tandus yang tidak dapat menumbuhkan biji tanaman.
  1. Surah Sad (38) : 27 tentang ancaman orang yang berbuat kkerusakan

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا ۚ ذَٰلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ كَفَرُوا مِنَ النَّارِ [٣٨:٢٧]
 Artinya : Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. ( QS. 38 :27)

·         Isi kandungan Surah Sad (38) : 27
Pencipataan alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya. Hanya Allah yang mampu menciptakanya. Dalam Surah sad 27 menjelaskan bahwa langit dan bumi yang dicptaka Allah SWT tidak sia-sia. Seseorang yang menganggap penciptaan langit dan bumi hanya sia-sia digolongkan sebagai orang kafir. Mereka tidak menyadari bahwa saatnya nanti akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatanya di dunia. Mereka berbuat kerusakan sehingga membahayakan umat manusia dan mkhluk lain. Jika seseorang bersikap demikian Allah memperingatkan untuk dimasukkan di neraka.

Dari uraian di atas penulis menarik kesimpulan agar kita dapat menerapkan kelestarian lingkungan hidup sesuai dengan ayat- ayat Al-Qur’an, antara lain :
a.       Menjaga lingkungan dimulai dari yang terdekat
b.      Turut serta mensosialisaikan kelsetarian lingkungan kepada masyarakat
c.       Membiasakan hidup bersih, ulai dari keluarga hingga masyarakat luas.
d.      Melakukan penghijauan di lahan gundul serta menjaga satwa didarat maupun si laut
e.       Bersikap kreatif dengan membuat karya yang dapat mendukung kelestarian lingkungan
f.       Tidak bersikap boros dalam mengeksplotasi alam
g.      Menjauhi hal-hal yang mengakibatkan kerusakan alam
h.      Giat menjalakna ibadah
i.        Selalu menunjukkan Akhlak yang baik kepada sesama manusia maupun makhluk lain.

mau cari materi PAI smk yang lain klik di daftar isi

Sumber ;
Thoyar ,Husni : 2011, “ Pendidikan Agama Islam Untuk SMA kelas XI” , Pusat Kurikulum dan Perbukuan kementrian pendidikan Nasional ; Jakarta


No comments: